Survei yang dilakukan Litbang Kompas menyatakan pemilih dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU) cenderung lebih banyak yang condong ke PDIP dan Ganjar Pranowo.
Survei Litbang Kompas itu dilakukan sepanjang 27 Juli hingga 7 Agustus dengan melibatkan ribuan responden.
PDIP dan Ganjar Pranowo selaku capres memperoleh elektabilitas tertinggi di segmen pemilih NU baik di tingkat nasional maupun Jawa Timur. Diikuti Gerindra dan Prabowo Subianto.
Merujuk hasil survei Litbang Kompas, elektabilitas PDIP dari segmen pemilih NU tingkat nasional sebesar 22,2 persen. Paling tinggi dibanding partai lainnya.
Ganjar Pranowo hanya unggul tipis dari Prabowo Subianto di segmen pemilih NU tingkat nasional. Sementara itu, Anies Baswedan tertinggal jauh di wilayah Jawa Timur.
Berikut elektabilitas capres kalangan NU tingkat nasional.
Ganjar Pranowo 25,6 persen
Prabowo Subianto 25,0 persen
Anies Baswedan 12,8 persen
Berikut elektabilitas capres kalangan NU di Jawa Timur.
Ganjar Pranowo 37,1 persen
Prabowo Subianto 20,8 persen
Anies Baswedan 7,5 persen
Survei Litbang Kompas dilakukan sepanjang 27 Juli-7 Agustus 2023. Melibatkan 1.364 responden yang dipilih secara acak lewat metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi.
Tingkat kepercayaan survei 95 persen, margin of error penelitian lebih kurang 2,65 persen. Survei dibiayai sepenuhnya oleh Kompas.
Hasil survei Litbang Kompas itu tak jauh berbeda dengan LSI Denny JA. PDIP memiliki elektabilitas tertinggi dari segmen pemilih NU dengan mencapai 21,9 persen. Diikuti Gerindra 13,6 persen, PKB 11,6 persen, Golkar 11,2 persen.
"Bahwa dari pemilih NU yang ke PKB hanya 11,6 persen saja. Bahkan lebih banyak pemilih NU yang ke PDIP itu sebanyak 21,9 persen," kata Denny dalam keterangannya di kanal YouTube miliknya, Senin (4/9).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar