Kamis, 30 November 2023

GANJAR AKAN BANGUN 1 DESA 1 PUSKESMAS DI PAPUA!

Calon presiden (capres) Ganjar Pranowo meluncurkan program Satu Desa Satu Puskesmas dan Satu Tenaga Kesehatan saat kampanye di Merauke, Papua Selatan, pada Selasa (28/11). Ganjar Pranowo dinilai pengamat semakin menegakan bahwa dalam membangun Indonesia harus dimulai dari desa.

Pengamat Kebijakan Publik dari Center For Youth and Population Research (CYPR) Boedi Reza menilai, pasangan capres-cawapres nomor urut 3 Ganjar-Mahfud akan menjadikan program unggulan di bidang kesehatan. Maka masyarakat di wilayah tertinggal, terluar dan terdepan akan mendapatkan layanan kesehatan yang lebih dekat, murah dan cepat.

Sebab, pemerataan faskes dan nakes sampai saat ini masih menjadi permasalahan utama dalam penyediaan layanan kesehatan bagi masyarakat terutama di wilayah Indonesia timur.

“Sejauh ini, data memang menunjukkan bahwa saudara-saudara kita di wilayah Indonesia Timur, seperti Papua, Papua Barat, Maluku dan Maluku Utara, belum menikmati adanya faskes dan nakes yang cukup," Boedi Rheza dalam keterangan tertulis, Rabu (29/11).

Ia mengungkapkan, pemenuhan SDM Kesehatan saat ini masih menjadi kendala utama dalam pembangunan sektor kesehatan di Indonesia. Ia menyebut, saat ini hanya tersedia 0,68 dokter termasuk dokter spesialis per 1.000 populasi Indonesia, sedangkan menurut standar WHO yaitu 1 per 1.000 populasi. "Jumlah itu masih sangat rendah, ditambah lagi dengan kondisi tidak meratanya keberadaan dokter di masing-masing provinsi," papar Boedi.

Menurut Boedi, Program unggulan tersebut telah menunjukkan perhatian dan prioritas Ganjar Pranowo dalam pembangunan bidang kesehatan. Dengan jumlah penduduk saat ini mencapai sekitar 275 juta jiwa, penting untuk merumuskan strategi pembangunan bidang kesehatan menyasar pada penguatan penyediaan faskes dan nakes.

’’Program ini sangat baik untuk diimplementasikan, sehingga nantinya kejadian-kejadian luar biasa seperti malaria, campak dan bahkan HIV/AIDS yang masih tinggi dapat ditekan," ujar Boedi. "Pemerataan tersebut juga dapat berfungsi sebagai peringatan awal (early warning) jika mulai terjadi suatu kondisi kejadian luar biasa yang sering terjadi di wilayah Indonesia Timur seperti malaria," sambungnya.

Boedi mengatakan, baru pasangan Ganjar-Mahfud yang mengampanyekan program unggulan pada bidang kesehatan yang langsung menyentuh kepada akar masalah. Ia melanjutkan, sebagai salah satu bagian otonomi di Indonesia, desa tidak bisa dipinggirkan dan pembangunan di seluruh bidang di desa harus didorong, terutama yang berkaitan dengan layanan dasar seperti pendidikan, kesehatan dan penyediaan infrastruktur.

Karena itu, pemerataan faskes dan nakes sudah menjadi keharusan saat ini dalam pembangunan kesehatan. Serta, sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas perlu didukung keberadaan faskes dan nakes yang berkualitas, terjangkau dan murah. ’’Pemerataan faskes dan nakes di level desa merupakan suatu program yang tidak bisa ditunda-tunda lagi, mengingat sumber masalah ada di situ” tukas Boedi Rheza.

Sementara itu, Ganjar mengatakan, peluncuran program Satu Desa Satu Puskesmas dan Satu Tenaga Kesehatan sebagai bentuk komitmennya untuk menjadikan kesehatan masyarakat salah satu faktor utama, dalam mencapai Indonesia emas. Ganjar memiliki target, yakni setiap desa harus memiliki satu puskesmas yang dilengkapi dengan satu dokter.

"Akses kesehatan menjadi begitu penting, yang kita bayangkan satu kampung atau satu desa setidaknya ada satu puskesmas pembantu, fasilitas kesehatan dan dan satu nakes, syukur-syukur satu dokter," kata Ganjar di Merauke, Provinsi Papua Selatan..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

EXIT POLL LUAR NEGERI! GANJAR MENANG SATU PUTARAN DI AUSTRALIA & AMERIKA

Viral di grup WhatsApp hasil exit poll Pilpres 2024 dimana pasangan Capres dan Cawapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD menang. Ha...