Calon presiden (capres), Ganjar Pranowo mengatakan bahwa arus demokrasi tak bisa dibendung dengan cara apapun. Ia mengibaratkan demokrasi seperti air yang kadang bergerak lurus, namun juga kerap berliku.
Pernyataan itu disampaikan Ganjar saat berpidato dalam acara pengundian nomor urut di Kantor KPU, Selasa (14/11) malam.
Hadir pada kesempatan itu para capres-cawapres lain, seperti Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming serta Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar.
"Tapi percayalah, air yang mengalir itu, dia (demokrasi) akan mengikuti arah batinnya. Dia tidak akan bisa dibendung dengan cara apapun. Dan kalau bendungan itu, ia paksakan, dia akan tetap mencari jalannya," ucap Ganjar.
"Muara itulah muara demokrasi yang hari ini kita idam-idamkan," imbuhnya.
Ganjar banyak menyinggung soal demokrasi dan drama politik yang tengah menuai sorotan beberapa waktu terakhir. Ia bilang bahwa arah reformasi harus dituntaskan.
Selain itu, Ganjar mengatakan bahwa demokrasi harus berjalan jujur dan adil serta jauh dari unsur korupsi, kolusi, dan nepotisme.
"Inilah amanat reformasi dan inilah amanat konstitusi yang sekarang kita pegang," ujarnya.
Ganjar sempat disoraki puluhan pendukung Prabowo Subianto saat menyampaikan pidato.
Di awal pidatonya, Ganjar mengaku senang dengan nomor urut 3 di Pilpres 2024. Kemudian ia menyinggung masalah drama politik yang mendapat sorotan dalam beberapa waktu terakhir.
"Tapi beberapa hari ini kita sedang disuguhkan untuk menonton drakor yang sangat menarik," kata Ganjar.
Sontak pernyataan Ganjar itu langsung disoraki puluhan pendukung Prabowo-Gibran yang hadir pada kesempatan itu. Ganjar sempat terdiam sejenak, lalu meminta para pendukungnya tak bereaksi dan tetap tenang.
"Pendukung Ganjar-Mahfud saya berharap tenang. Saya menghormati yang lain," ujarnya.
Mantan Gubernur Jawa Tengah itu lalu melanjutkan bahwa drama-drama politik itu yang mestinya tak perlu terjadi.
Ganjar mengaku menangkap kegelisahan dari sejumlah kelompok masyarakat. Mulai dari guru agama, tokoh bangsa, seniman, budayawan, hingga jurnalis.
"Dan semuanya sedang menyuarakan kegelisahan itu. Dan kewajiban kita untuk menjaga, karena kalau kita merasakan itu, rasanya demokrasi harus kita pastikan. Demokrasi bisa baik, walaupun sekarang belum baik-baik saja," kata Ganjar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar