Bakal calon presiden Ganjar Pranowo mengaku sependapat dengan Presiden Joko Widodo yang ingin Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 menjadi ajang untuk beradu gagasan. Menurut Ganjar, perang gagasan itu akan terwujud jika demokrasi dilaksanakan sesuai dengan porsinya tanpa menghalalkan segala cara.
"Saya setuju dengan politik gagasan, maka demokrasi mesti kita kumpulkan dalam porsinya sehingga cara-cara yang kira-kira tidak pas ya jangan dipakai," kata Ganjar di Kantor CSIS, Jakarta, Selasa (7/11/2023).
Ganjar menekankan, semua kontestan dalam Pilpres 2024 harus memiliki kesempatan yang sama untuk bisa menyampaikan gagasan-gagasan mereka.
"Sehingga semua punya situasi, semua punya sikap yang sama, punya lapangan yang fair, sehingga gagasan-gagasan itu bisa disampaikan dan kita harus jujur," kata politikus PDI-P tersebut.
Di samping itu, Ganjar pun berharap agar semua pihak tidak menggunakan alat negara untuk bertindak tidak fair dalam Pilpres 2024. Hal ini ia sampaikan merespons banyaknya pejabat pemerintah yang masuk dalam Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
"Mudah-mudahan semuanya akan ingat dan tidak menggunakan alat negara untuk sesuatu yang tidak fair karena itu akan mencederai demokrasi," kata Ganjar.
Diberitakan sebelumnya, Jokowi menyatakan bahwa Pilpres 2024 harus diisi dengan gagasan dan ide.
"Bukan pertarungan perasaan. Kalau yang terjadi pertarungan perasaan, repot semua kita," kata dia dalam acara peringatan hari ulang tahun Partai Golkar, Senin (6/11/2023) kemarin.
Di sisi lain, Jokowi mengingatkan kepada calon presiden Koalisi Indonesia Maju (KIM), Prabowo Subianto yang turut hadir dalam acara tersebut untuk berpegang teguh pada prinsip demokrasi yang membangun dan menghasilkan solusi. Dia juga berpesan agar kemenangan nanti tidak membuat Prabowo jemawa, jika kalah juga tak murka.
"Ini adalah pertandingan antar anggota keluarga sendiri, antar sesama anak bangsa yang sama-sama ingin membangun bangsa," ujar Jokowi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar