Organisasi Dewan Adat Dayak (DAD) Kalimantan Barat mengungkapkan dukungan untuk capres Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Ketua DAD Kalbar Cornelius Kimha pun menitipkan tiga aspirasi yang selama ini menjadi problem masyarakat adat di Kalbar.
"Selamat datang di Bumi Khatulistiwa Pak Ganjar. Saya lihat senyum bapak, membuat kami yakin bapak jadi presiden 2024. Meski kami masyarakat adat Dayak Kalbar ini berasal dari berbagai partai, namun kami tak ada pilihan lain selain pak Ganjar," ucap Cornelius dalam keterangan tertulis, Minggu (26/11/2023).
"Sejak awal melihat bapak, kami sudah yakin rasanya jadi ini (jadi presiden). Maka nanti wajib jadi," tegasnya.
Cornelius pun menitipkan tiga aspirasi pada Ganjar. Ia mengaku yakin jika Ganjar terpilih menjadi, Ganjar bisa menindaklanjuti aspirasi tersebut. Ia pun menerangkan tiga aspirasi tersebut.
Pertama terkait konflik agraria. Selama ini, masyarakat Dayak menjadi korban dengan banyaknya investasi perusahaan besar di Kalbar yang memakan lahan masyarakat adat. Menurutnya, hampir 70 persen lahan masyarakat adat masuk dalam lingkup perusahaan besar, baik sawit maupun batubara.
"Kalau ini dibiarkan dan tidak ada kebijakan atau regulasi yang berpihak pada kami, maka masa depan anak cucu kami akan terancam. Anak cucu kami pasti akan kesulitan karena tidak memiliki lahan," ungkap Cornelius.
Kedua, terkait perkembangan Sumber Daya Manusia. Cornelius berharap Ganjar memperhatikan peningkatan SDM, khususnya masyarakat Dayak di Kalimantan. Ia menilai saat ini masih banyak masyarakat adat Dayak yang kesulitan mengakses pendidikan.
"Selain itu, banyak juga SDM kami yang sudah sekolah tinggi, menjadi profesor, doktor, insinyur dan lainnya. Tapi dalam pembangunan IKN saja, kami tidak dilibatkan. Jangankan level tinggi, tukang sapu saja saya tidak yakin ada dari masyarakat Dayak," tuturnya.
Ketiga, peningkatan ekonomi masyarakat adat Dayak. Ia mencontohkan banyak kebijakan pemerintah saat ini tidak memperhatikan kesejahteraan masyarakat Dayak. Misalnya, terkait Hak Guna Usaha (HGU) selama 90 tahun dan dapat diperpanjang selama 90 tahun.
"Kalau seperti ini terus, mimpi memiliki generasi emas di 2045 tidak akan terwujud di Kalbar, karena generasi Dayak akan menjadi generasi lumpur. Kami harap pak Ganjar mengeluarkan kebijakan yang pro terhadap masyarakat adat khususnya Dayak Kalbar," tandasnya.
Diketahui, Ganjar disambut langsung oleh DAD Kalbar dan diberi pakaian adat setibanya dalam kunjungan ini. Ia dipakaikan rompi perang khas Dayak, syal, tengkulas atau mahkota, dan Mandau, senjata khas Dayak. Ganjar juga disambut dengan tarian Kanayant oleh generasi muda Dayak yang sangat memesona.
Dalam kesempatan ini, ia serius mendengarkan saran dan masukan yang disampaikan masyarakat Dayak Kalbar. Ganjar pun mengaku mencatat satu persatu saran masukan dengan seksama dan menjawabnya dengan bahasa yang terang dan sederhana.
"Saya sangat senang mendapat sambutan luar biasa, dikasih pakaian adat Dayak dan sudah dianggap seperti keluarga sendiri. Terima kasih banyak, saya merasa terhormat dan surprise dengan semua ini," ungkap Ganjar.
Ia mengaku banyak mendengar saran dan masukan dari masyarakat saat keliling Indonesia, termasuk dari masyarakat adat. Menurutnya, problem masyarakat adat hampir sama, yakni tentang konflik agraria, SDM, infrastruktur, pendidikan, kesehatan dan lainnya.
"Saya mencatat semua masukan dan saya sadar betapa amanat ini sangat berat. Saya tidak akan mampu kalau berjuang sendiri, saya baru mampu jika mendapat dukungan penuh dari seluruh elemen masyarakat, termasuk masyarakat adat," jelasnya.
Untuk itu, Ganjar meminta problem tersebut ditulis dan disampaikan padanya sebagai bekal penentuan kebijakan ke depan. Ia juga berharap ada roadmap penyelesaian yang diharapkan masyarakat sehingga kebijakan yang diambil bisa sesuai harapan.
"Mari bersama kita bekerja, kita selesaikan apa yang selama ini menjadi persoalan. Berikan saya kritikan, masukan agar kebijakan ke depan sesuai yang kita harapkan. Karena saya punya pengalaman selama menjadi anggota DPR dan menjadi gubernur, bahwa kebijakan yang terbaik adalah berasal dari masukan rakyat," pungkas Ganjar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar