Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo bertemu dengan Pengajar filsafat dan etika Franz Magnis Suseno atau yang akrab disapa Romo Magnis. Apa saja yang dibahas?
Yang menarik, dalam pertemuan itu, Ganjar diberi dua buku oleh Romo Magnis. Judulnya 'Etika Politik, Prinsip Moral dan Dasar Kenegaraan Modern' dan 'Iman Dalam Tantangan Apa Kita Masih Dapat Percaya pada yang di Seberang'.
"Kalimat (buku) nya pendek-pendek menurut Romo boleh dibaca 1,2 karena itu cukup bisa membekali dan saya senang mendapatkan cerita-cerita baik, cerita etik, cerita moral dalam berbangsa, bernegara, bermasyarakat," kata Ganjar di Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara, Jakarta Timur, Jumat (24/11).
Di sisi lain, Ganjar menegaskan, Romo Magnis tidak memberikan dukungan di 2024. Sebab, Romo Magnis tidak boleh menunjukkan keberpihakan secara terbuka.
"Diskusi biasa, beliau sebagai intelektual sebagai tokoh agama tentu beliau punya sikap pribadi tapi tidak boleh berpihak secara terbuka karena itu menunjukkan beliau juga secara institusinya netral begitu ya," ucapnya.
"Sehingga saya sangat hormat, ini seseorang yang lebih muda datang kepada orang yang lebih tua meskipun rambutnya sama-sama putih," tambah eks Gubernur Jateng itu.
Dia menuturkan ke depan yang harus dibenahi adalah sikap kenegarawanan. Ganjar menyebut Romo Magnis menceritakan tentang teori representasi terkait rakyat kecil yang tak tahu harus bersuara melalui siapa.
"Tadi beliau ceritakan bahwa banyak orang kecil sekarang agak sulit, siapa wakil saya yang harus bisa menyuarakan suara saya? Itu sebenernya mencolek hati para politisi, kita-kita yang duduk dalam jabatan publik untuk lebih perhatian pada mereka. Beliau cerita soal kemiskinan, soal akses-akses kemudahan menuju kesejahteraan ya," tutur Ganjar.
Dalam kesempatan yang sama, Romo Magnis menuturkan terdapat sejumlah hal yang perlu dibenahi ke depan yakni masalah korupsi hingga demokrasi.
"Kami sebetulnya membicarakan bahwa Indonesia itu masih tetap memiliki masa depan yang cerah, tetapi kita harus mengatasi masalah-masalah yang sekarang dirasakan, masalah seperti korupsi, masalah kemerosotan demokrasi. Kita harus kembali kepada integritas kejujuran," katanya.
"Perpolitikan itu bukan memenangkan kiri-kanan orang, tetapi memenangkan, menyelamatkan, memajukan Bangsa Indonesia dan itu yang kami bicarakan kurang lebih tadi," tutup Romo Magnis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar