Calon presiden (capres) Ganjar Pranowo mengungkapkan salah satu syarat perekonomian bisa tumbuh hingga 7 persen adalah penegakan hukum yang kuat dan adil. Hal itu yang akan difokuskan bila ia terpilih menjadi pemimpin Indonesia.
Menurutnya, pertumbuhan ekonomi yang tinggi menjadi kunci untuk menjadi negara maju. Karenanya, ia akan mengupayakan berbagai hal yang dirasa kurang saat ini untuk mencapai itu.
"Jadi, hukum tegak, aparat penegak hukum kuat untuk ekonomi tumbuh 7 persen. Kalau kita di 2045 kita mau jadi negara maju, jangan ditawar 7 persennya," ujar Ganjar dalam Dialog Apindo Capres 2024 di Gedung Bank Mega, Senin (11/12).
Selain hukum yang ditegakkan, Ganjar juga bakal berupaya untuk meningkatkan kemampuan para Sumber Daya Manusia (SDM) agar tak kalah saing dengan negara lain.
Caranya, ia ingin membantu anak muda untuk bisa lanjut sekolah, terutama yang berprestasi tapi tidak memiliki dana.
Saat ini, program itu sudah mulai dijalankan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), salah satunya melalui Kartu Indonesia Pintar (KIP).
"Maka kalau kita bicara kita mau tumbuh ekonomi 7 persen, termasuk di dalam nya kita punya program agar bagaimana si miskin disabilitas bisa melompat dengan pendidikan, maka jangan ditawar pendidikan ini," jelasnya.
Selain itu, investasi merata di seluruh negeri juga akan menjadi program kerja yang dijalankan bila terpilih jadi presiden. Hal ini dikarenakan deindustrialisasi nyata dan menjadi tantangan.
"Saya berkeliling deindustrialisasi makin nyata, selatan belum sampai ke tengah, maka berusaha ini (meningkatkan investasi merata)," kata Ganjar.
Ganjar mengungkapkan upayanya untuk meningkatkan dan meratakan investasi adalah dengan menurunkan biaya yang dikeluarkan oleh investor.
Dengan pengeluaran minim, tentu Indonesia akan menjadi tempat yang paling menarik untuk berinvestasi.
"Siapa yang bilang di Indonesia ini sudah efektif dalam seluruh pengurusan usahanya. High cost selalu muncul karena mulai dari awal kita sudah menghadapi kesulitan itu," pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar