Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja ke sejumlah daerah yang waktunya berdekatan dengan kampanye calon presiden nomor urut tiga, Ganjar Pranowo.
Dari informasi yang dihimpun, ada beberapa provinsi yang didatangi Jokowi setelah disinggahi Ganjar Pranowo.
Ganjar melakukan kunjungan ke berbagai wilayah di Papua pada 20 dan 21 November 2023.
Kunjungannya ke Papua dimulai dengan bertemu dengan orang-orang di Manokwari, Papua Barat, dan Sorong, Papua Barat Daya, pada 20 November.
Di Jayapura, Papua, Ganjar kemudian menghadiri deklarasi sukarelawan pendukungnya.
Pada 22 November 2023, Jokowi juga melakukan kunjungan kerja ke Biak Numfor, Papua.
Selain membuka kampung nelayan, Presiden juga memberikan bantuan pangan cadangan beras kepada semua keluarga penerima manfaat.
Di Biak Numfor, presiden juga bermain bola dengan para menteri dan murid sekolah.
Selanjutnya, Ganjar memulai kampanye hari keempatnya di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada 1 Desember 2023.
Calon presiden dari koalisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Hanura, dan Partai Perindo, ini memulai kampanyenya pada 2 Desember di Ende, Rote, dan Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), sebelum berkampanye di Lombok, NTB, pada 3 Desember.
Satu hari setelahnya, Presiden Jokowi berangkat ke NTT Senin, 4 Desember 2023.
Presiden menjalankan kunjungan kerja di NTT, mulai dari Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, hingga Kabupaten Nagekeo.
Selain itu, Jokowi akan pergi ke Kupang untuk melihat gudang Bulog dan bermain bola dengan anak-anak di sekolah bola.
Sekitar pukul 16.30 Wita, Jokowi tiba di Bandar Udara Komodo Labuan Bajo dengan langsung menuju Gudang Bulog Batu Cermin.
Presiden tidak hanya memantau stok beras tetapi juga memberikan bantuan pangan kepada masyarakat penerima manfaat.
Dilansir dari Kompas.id, Ujang Komarudin, pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia, berpendapat bahwa jika Jokowi mengunjungi setiap lokasi kampanye Ganjar, itu mungkin merupakan bagian dari strategi "bersih-bersih" atau "sapu-sapu" untuk menghindari dukungan masyarakat kepada Ganjar.
Menurutnya, dengan demikian, masyarakat dapat memberikan dukungan kepada pasangan capres-cawapres yang secara implisit didukung oleh Jokowi.
"Di politik tidak ada yang kebetulan. Kemungkinan itu sudah didesain. Apakah ini salah atau tidak? Di dalam politik tidak ada yang salah, tidak ada yang benar. Jadi, ini menjadi bagian dari strategi Jokowi untuk ‘bersih-bersih’ wilayah tersebut agar tidak mendukung Ganjar dan tentu harapannya bisa mendukung Prabowo-Gibran," kata Ujang.
Di sisi lain, langkah ini juga dianggap sebagai taktik Jokowi untuk mengidentifikasi daerah-daerah di mana Ganjar memiliki kekuatan atau titik Ganjar ingin mendulang suara dalam Pilpres 2024.
Ujang menyatakan bahwa ini adalah kebiasaan bagi banyak politikus untuk melihat kekuatan dan tindakan lawan politik mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar