Calon presiden (Capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo mengunjungi pabrik penggilingan padi di Desa Wilalung, Kecamatan Gajah, Demak. Sekitar seribu petani yang menyambut sebagian menyampaikan sambat ke Ganjar mengenai sulitnya pasokan pupuk.
Ganjar datang ke rumah penggilingan padi itu dengan mengenakan kaos putih kerah dengan sablon kecil ‘SAT SET’ dan gambar tiga jari.
Satu petani asal Desa Mlatiharjo, Kecamatan Gajah, Kustini mengatakan bahwa pupuk alokasinya sulit. Ia meminta tolong kepada Ganjar.
“Minta tolong pak saya itu petani kalau bisa ya pupuknya diperbaiki, soalnya sulit, alokasinya,” kata Kustini kepada Ganjar di lokasi, Selasa (2/1/2024).
Selain itu, ia menuturkan bahwa dirinya menggarap sawah dengan mengandalkan pinjaman bank. Ia utang dengan bayar secara musiman.
“Saya punya utang Rp 50 juta. Sawah saya sudah panen, utang KUR BRI bayarnya 6 bulan sekali,” ujar Kustini.
“Saya bayarnya musiman,” imbuhnya dalam agenda bertajuk Pemutihan Hutang Petani itu.
Senada petani lain, Hindami Hibatul Haqi (23) mengatakan bahwa sulitnya pupuk bagi petani. Lantaran harus menggunakan kartu tani dan dibatasi.
“Selama ini itu sulit, harus pakai kartu tani, dan itu dibatasi oleh agen. Kita itu cuma dapat dikit aja,” terang Hindami.
“Semoga Pak Ganjar jadi Presiden 2024 nanti pupuk cukup pakai KTP aja,” sambungnya.
Menanggapi keluhan dari para petani, Ganjar menuturkan bahwa pasokan pupuk sulit terjadi di seluruh wilayah Indonesia. Yakni subsidi pupuk tiap tahun terus berkurang.
“Terkait pupuk ini terjadi di Seluruh Indonesia. Subsidinya sudah dikurangi,” terang mantan gubernur Jawa Tengah dua periode tersebut.
“Jadi kemarin saya sudah keliling Indonesia, perusahaannya sama, karena memang dari tahun ke tahun subsidi pupuk itu dikurangi. Maka akhirnya tidak terpenuhi,” sambungnya.
Capres berusia 55 tahun itu menerangkan, sulitnya akses pupuk bersubsidi tidak saja tersaji di Jateng. “Saya keliling ke seluruh Indonesia dan sudah berbicara kepada tim Ganjar-Mahfud, kalau produksi pertaniannya mau bagus, hasil pertaniannya bagus, biar tidak udah impor. Maka ada kewajiban negara untuk memenuhi kebutuhan pupuk bagi petani,” kata Ganjar, Selasa (2/1).
Ganjar menyampaikan, kartu tani akan dilakukan penghapusan, sehingga proses mendapatkan pupuk bersubsidi hanya dengan menggunakan KTP. Pihaknya berpesan kepada para petani agar menggunakan pupuk tidak berlebihan, selain itu juga meminta untuk menghidupkan kembali KUD.
“Jadi penggunaan pupuk harus berimbang. Kalau perlu hidupkan kembali KUD distribusi pupuk subsidinya lewat KUD, nanti pasti lebih enak,”pungkasnya.
Dalam kunjungannya ke Demak, Ganjar sempat diteriaki presiden serta dihadiahi jambu air oleh salah satu petani. Selain itu, si petani menganggap jika pasangan Mahfud Md ini pantas menjadi orang nomor satu di Indonesia.
Adalah Hindami Hibatul Hal (23) yang meneriaki Ganjar sebagai presiden dan memberikan jambu air untuknya sebelum meninggalkan lokasi. “Karena Pak Ganjar itu pantas jadi presiden Indonesia,” ucapnya.
Ia menyebut dengan kinerja Ganjar menggratiskan sekolah tingkat menengah atas negeri merupakan program yang bagus. Hal tersebut yang menurutnya Ganjar pantas jadi Presiden 2024.
“Dari sosialisasi Pak Ganjar ke petani di Jawa Tengah, itu suka Pak Ganjar. Sudah terbukti dari bantuan sekolah negeri gratis, Pak Ganjar cocok jadi Presiden Indonesia,” terangnya.
Ia menjelaskan alasan ia memberi jambu air kepada Ganjar. Lantaran merupakan hasil tanam petani wilayahnya dengan harapan bisa mendapatkan pupuk lebih mudah lagi.
“Karena dari hasil tani Desa Boyolali, kita mengenalkan kepada Pak Ganjar, semoga nanti Pak Ganjar bisa menambah pupuk petani di Boyolali dan Jawa Tengah,” tuturnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar