Calon Presiden Ganjar Pranowo dan Calon Wakil Presiden Mahfud MD mendapatkan dukungan penuh dari para pegiat budaya dan raja-raja pewaris kerajaan yang ada di Sulawesi Tengah.
Dukungan mereka disampaikan kepada kelompok sukarelawan Ganjar-Mahfud dari kalangan raja-sultan bernama Dinasti Nusantara, saat bersilaturahmi ke kerajaan-kerajaan di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.
“Dengan melihat visi-misi beliau (Ganjar-Mahfud) itu maka kami siap untuk di Kabupaten Sigi termasuk di antara raja-raja di Kabupaten Sigi ini berkomitmen bagaimana agar ke depan kami bisa diperhatikan,” kata Raja atau Magau Lando Bulili, Atman.
Silaturahmi tersebut dilakukan langsung oleh penggagas sekaligus pendiri Dinasti Nusantara, Sri Paduka Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo (KGPAA) Mangku Alam II dari Yogyakarta.
Dia datang bersama Koordinator Nasional Dinasti Nusantara, KPH Andi Bau Malik Barammamase Karaenta Tukajannangngang Satrio Sasmito dari Kerajaan Gowa, Sulawesi Selatan.
Eksistensi kerajaan-kerajaan di Kabupaten Sigi itu ditunjukkan lewat prosesi penyambutan Dinasti Nusantara dengan melakukan upacara budaya dan kesenian lokal dari tarian hingga musik tradisional.
“Di kerajaan kami di Lando Bulili ini kegiatan kami masih aktif, terutama di komunitas. Kami tinggal berbentuk komunitas-komunitas budaya dan kami tetap mempertahankan dan memelihara adat istiadat,” ujar Atman.
Selain bersilaturahmi antar-raja dari lintas kerajaan di Indonesia, para raja dan pegiat budaya dari Kabupaten Sigi, Donggala dan Parigi Moutong juga bisa lebih mengenal Capres-Cawapres Ganjar-Mahfud dari pihak Dinasti Nusantara.
Atman mengatakan, mereka sekaligus menyampaikan aspirasi dan harapannya terhadap Ganjar-Mahfud apabila pasangan Capres-Cawapres nomor urut tiga itu memenangkan Pemilihan Presiden 2024.
“Harapan kami ke depan bagaimana diperhatikan kerajaan kami terutama masalah tinggalan-tinggalan budaya kami dan situs-situs kami. Kerajaan di Sigi ini ada lima kerajaan. Kami selalu membutuhkan renovasi rumah-rumah raja. Karena selama ini kami untuk cover dananya tidak ada,” tuturnya.
Selain bantuan untuk merenovasi bangunan-bangunan peninggalan kerajaan yang selama ini kurang terawat, mereka juga berharap Ganjar-Mahfud memperhatikan pendidikan para pewaris kerajaan.
“Terutama ini masalah pendidikan generasi atau pewaris raja-raja itu. Karena, saat ini tingkat pendidikan kami agak-agak rendah. Makanya kami ini untuk sumber dayanya masih kurang dibandingkan dengan kerajaan-kerajaan yang lain,” ujar Atman.
Dengan mengenyam jenjang pendidikan yang tinggi, Atman berharap para pewaris kerajaan-kerajaan di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah bisa meningkatkan sumber daya manusia untuk memajukan budaya dan kerajaan mereka.
“Makanya, harapan kami ke depan itu bagaimana pewaris kerajaan-kerajaan di Sigi ini bisa muncul juga dan mampu untuk tampil (mengembangkan kerajaannya) di tingkat nasional, bukan cuma di tingkat daerah saja,” katanya mengakhiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar