Seorang warga diduga dianiaya oleh beberapa orang saat menyambut kedatangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Gunungkidul. Saat itu pria itu disebut-sebut membawa spanduk yang menyatakan dukungannya ke Ganjar Pranowo.
Ketua DPC PDIP Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih, menerangkan kejadian tersebut berlangsung pada saat kunjungan Jokowi ke peresmian Inpres Jalan Daerah Provinsi DIY di Kalurahan Mulo, Kapanewon Wonosari.
"Kejadiannya itu pas Presiden ke pasar (Argosari, Wonosari). Yang menangkap dua orang," kata Endah.
Saat itu, kata Endah, seorang masyarakat menyampaikan selamat datang kepada Jokowi dengan membentangkan selembar spanduk.
"Jadi salah satu warga masyarakat menyampaikan ucapan selamat datang ke Presiden dengan spanduk dan menyampaikan aspirasinya bahwa yang bersangkutan memilih Ganjar. 'Selamat datang Pak Jokowi, tapi kami memilih Pak Ganjar'," ucapnya.
Saat itu juga, kata Endah, orang tersebut diamankan dan dianiaya oleh orang yang diduga oknum aparat. Setelahnya, Endah mengaku ditelpon dan langsung mendatangi tempat kejadian.
"Langsung di situ diamankan oleh aparat dan dianiaya, di-upper cut yang bersangkutan. Kita ada videonya. Kemudian hidung dan gusi berdarah, saya ditelepon. Saya datang dan saya bawa ke rumah sakit," paparnya.
Kondisi terkini korban, ungkap Endah, mengalami pergeseran tulang dagu, jakun dan hidung. "Kondisinya, dagu sama jakunnya blingsih (geser), sama tulang hidungnya mleset (bergeser) karena dapat dua pukulan," katanya.
Terpisah, Ketua DPD PDIP DIY, Nuryadi, mengungkapkan sebagai warga negara dirasa wajar mengucapkan selamat datang ke Presiden.
"Sebagai warga negara, kan wajar kalau Presiden datang mengucapkan selamat datang," kata Nuryadi kepada wartawan saat ditemui di sebuah rumah makan di Wonosari.
Nuryadi mempertanyakan aksi pemukulan itu. Ia juga mempertanyakan alasan orang yang diduga aparat membuka jaket korban untuk melihat kaus yang dikenakan korban.
"Tiba-tiba kenapa itu ada penonton dipukul. Kenapa dibuka jaketnya pakai (kaus) Ganjar apa nggak," tanyanya.
Perihal orang yang diduga oknum aparat itu, Endah mengaku masih belum mengetahui pasti. "Nggak tahu," jawabnya.
"Paling tidak dia mengaku sebagai pengaman," sambung Nuryadi.
Saat dimintai konfirmasi, Kapolres Gunungkidul, AKBP Edy Bagus Sumantri mengakui adanya peristiwa pemukulan tersebut.
"Memang ada (kejadian tersebut). Terkait siapa yang melakukan yang pasti bukan polisi," kata Edy kepada wartawan saat dikonfirmasi via telepon, Selasa (30/1/2024) petang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar