Dalam beberapa hari terakhir, media sosial diramaikan oleh tagline dan tagar 'asal Bukan Prabowo'. Gerakan ini tampaknya mencuat sebagai ekspresi ketidaksetujuan terhadap Prabowo Subianto, terutama terkait keterlibatannya dalam kasus penculikan aktivis tahun 1998.
Namun, sejumlah warganet menyoroti bahwa fokus pada Prabowo Subianto seakan-akan mengalihkan perhatian dari upaya penyelesaian kasus penculikan itu sendiri. Beberapa berpendapat bahwa memperdebatkan tagar 'Asal Bukan Prabowo' seolah mengesampingkan urgensi menuntaskan kasus tersebut.
Dalam sebuah video yang diunggah oleh influencer Husin Alwi Shihab, mantan aktivis 1998, Peter Hari, menyampaikan pandangannya. Menurut Peter, fokus seharusnya tetap pada pencarian keadilan bagi para aktivis yang menjadi korban penculikan.
Mantan Sekjen PRD dan Sekjen SMID 1995-1996 itu menyebutkan, Budiman Sudjatmiko, aktivitas 1998 saat itu telah meracuni generasi sekarang dan mengaburkan kejahatan HAM.
"Karena menganggap penculikan bukan sebuah kejahatan HAM, sehingga pemberintah ke depan apabila melakukan penculikan ya sesuatu yang normal dan itu merupakan tugas dari aparatur negara," ungkap Peter Hari.
Salah satu kesalahan Budiman yang kini mendukung Prabowo, menurut dia adalah membuat jejak dengan mengatakan 9 orang yang pernah diculik tim Prabowo telah dikembalikan ke keluarganya. Tapi dari kesaksian aktivis yang telah dilepas tersebut, mengaku aktivis lain yang kini hilang waktu itu sempat ditahan.
"Dari kesaksian-kesaksian yang diculik (lalu dilepaskan) di awal-awal waktu itu yang belum bersentuhan dengan Prabowo, mereka mengatakan bertemu dengan 13 aktivis (yang hilang) dan mereka ditahan.
"Ini sebuah tindak kejahatan yang begitu sadis, kejahatan sadis selama 10 bulan mereka dipenjara dan akhirnya juga tidak kembali. Prabowo melakukan operasi penculikan cukup lama, dan itu coba dikaburkan oleh Budiman dan teman-teman aktivis 98," jelas Peter dalam video itu.
Sementara, menurut dia, PBB menyebut selama nasib (orang hilang tersebut) belum jelas, maka dianggap masih terjadi pelanggaran HAM. "Hari ini Prabowo sebenarnya masih melakukan pelanggaran HAM karena juga masih menyekap 13 orang itu, yang nyatanya bertemu dengan aktivis yang sudah dikembalikan," ungkap dia.
"Ini bisa membuka mata hati kita semua untuk tidak memilih penculik aktivis 98 yg hingga hari ini belum kembali dan tidak ketahui keberadaannya maupun jasadnya. asal Bukan Prabowo, lambungkan ini lur," tulis akun @HusinShihab.
Akun lain seperti @Paltiwest membagikan video yang menunjukkan salah satu pendukung Prabowo SUbianto, yakni Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah terlihat membagi-bagikan duit ke sejumlah warga.
"Bawaslu: Setelah kita selidiki ini bukan money politic. Asal Bukan Prabowo!!" tulis akun Paltiwest.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar