Seniman yang juga petani Sidik Gunawan membuat karya unik berupa lukisan raksasa dengan media padi di tengah hamparan sawah.
Lukisan berupa wajah Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo itu berada di area persawahan di wilayah Bergas Lor, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang.
Sidik membuat lukisan wajah Gubernur Jateng menggunakan media jenis padi wulung berwarna merah kecoklatan. “Lukisan di sawah ini dinamakan Pari Corek, sengaja membuat lukisan wajah Pak Ganjar bersama petani lain untuk menarik orang untuk datang,” katanya saat menerima kunjungan Ganjar Pranowo.
Sejak adanya lukisan di sawah, lanjut Sidik, jumlah kunjungan wisatawan ke Desa Bergas Lor melonjak tajam, lebih dari 50%. Setiap hari pasti ada orang yang datang.
"Nanti kalau tanah bondo deso bisa kami kelola dan lukisan Pari Corek kita perbanyak, saya yakin pengunjung semakin banyak serta bisa menjadi penyumbang pemasukan bagi desa sangat besar,” ujarnya.
Sementara itu, Ganjar yang penasaran dengan lukisan wajahnya di tengah sawah dan sempat viral di media sosial (medsos), datang langsung ke Bergas Lor, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang.
Untuk melihat lukisan secara lebih jelas dan utuh, Ganjar didampingi sang pelukis Sidik naik ke menara yang ada di sekitar lokasi. “Ternyata memang mirip banget ya, presisi sekali,” ujarnya.
Orang nomor satu di Pemprov Jateng ini tak menyangka bila gambar coklat kemerahan yang ada di lukisan padi itu adalah padi berjenis padi wulung, semula mengira ruang kosong tanpa tanaman.
Desainnya memang sangat luar biasa, dihitung betul dengan skala sehingga presisi, menggunakan jenis padi yang berbeda sehingga membentuk lukisan mirip Ganjar.
“Bisa terus dikembangkan, sehingga bisa menjadi destinasi wisata unggulan. Kalau perlu, wisatawan ditawari terlibat melukis pasti menarik,” katanya.
Ganjar siap mendukung lokasi itu menjadi destinasi wisata unggulan serta mengusulkan lokasi penanaman Pari Corek diperbanyak dan dibuat lokasi pandang agar bisa melihat secara luas.
“Saya usulkan bisa tidak seluruh area sawah ini digambari, terus ada wahana yang bisa digunakan untuk menikmati dari atas, misalnya paralayang, gondola atau lainnya,” kata dia
Menanggapi usulan Ganjar tersebut, Sidik mengatakan, memiliki kendala untuk menampung wisatawan lebih banyak karena tidak ada lokasi di tempat itu.
“Hanya ada satu tanah bengkok desa yang sebenarnya bisa digunakan. Namun, hal itu terkendala regulasi,” katanya.
Terkait kendala itu, Ganjar pun langsung meminta Bupati Semarang, Ngesti Nugraha, agar bisa membantu mengatasi masalah tanah bondo desa untuk pengembangan wisata di Desa Bergas.
“Dukungan Pak Ganjar luar biasa, langsung menelepon Pak Bupati Semarang terkait pemanfaatan tanah bondo deso untuk pengembangan wisata ini. Kami optimis, dengan dukungan luar biasa ini, daerah ini akan jadi destinasi wisata unggulan,” ujar Sidik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar