Pemerintah Jokowi membeberkan dana yang disiapkan
untuk Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di 2022. Dana tersebut mencapai
Rp 455,62 triliun yang akan disebar ke seluruh antero negeri melalui banyak
program. Sementara itu, realisasi anggaran per 17 Juni 2022 sudah mencapai 113
triliun.
Adapun program PEN di 2022 ini dibagi menjadi 3 sektor. Pertama
penanganan kesehatan Rp 122,54 triliun. Kemudian perlindungan masyarakat Rp
154,76 triliun dan penguatan pemulihan ekonomi Rp 178,32 triliun.
Adapun penjabarannya, misalnya untuk penanganan kesehatan yakni
vaksinasi, perawatan pasien, insentif nakes, insentif perpajakan dan penanganan
covid-19 daerah.
Sementara untuk perlindungan masyarakat yakni program Bansos (PKH,
Sembako), Kartu Pra Kerja, BLT Desa, Jaminan Kehilangan Pekerjaan hingga
antisipasi perluasan perlinsos.
Sementara penguatan pemulihan ekonomi akan menitikberatkan ke program
padat karya, pariwisata, kawasan industri, PMN dan insentif pajak.
"Ini masih data sementara. Ini pasti akan alami perubahan dari
pos-pos ini," kata Sri Mulyani.
Menurut Sri Mulyani, pemulihan ekonomi pada 2022 ini masih terus
berlanjut dan cukup kuat. Ia menceritakan terlihat pada Januari 2022 ini
penerimaan pajak sudah cukup terlihat.
"Pajak sudah setor Rp 109,1 triliun. Ini prestasi yang sangat
baik," tegas Sri Mulyani.
Pada kesempatan lain, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga
Hartarto mengungkapkan bahwa realisasi anggaran pemulihan ekonomi nasional
(PEN) terus berjalan. Namun, angkanya masih tergolong rendah meski sudah akan
memasuki pertengahan tahun.
“Realisasi anggaran PEN keseluruhan 20,9% atau Rp 95,13 triliun dari Rp
455,62 triliun. Dari penanganan kesehatan 20% atau Rp 24,46 triliun. Realisasi
klaim nakes, insentif perpajakan, vaksin dan alkes, juga pengadaan vaksin dan
dana desa,” katanya dalam konferensi pers, Senin (13/6/22).
Pemerintah juga menggelontorkan dana untuk alokasi lainnya, terutama bagi
masyarakat yang terkena dampak. Meski serapannya lebih baik dari rata-rata
anggaran PEN keseluruhan, namun nilainya belum mencapai setengah.
“Sedangkan perlindungan masyarakat 36,1% atau Rp 55,85 triliun. Ini
antara lain PKH (Program Keluarga Harapan), kartu sembako, BLT (bantuan
langsung tunai) minyak goreng, warung, nelayan dan kartu prakerja,” kata
Airlangga.
“Pemulihan ekonomi ada 8,3% atau Rp 14,83 triliun dari Rp 178 triliun,
antara lain sektor pariwisata, dukungan UMKM dan fasilitas perpajakan,” ujar
Ketum Partai Golkar tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar