Visa, pemimpin pembayaran digital bersama Kemenparekraf,
Kementerian Koperasi dan UKM, Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan
(OJK), dan Pemerintah daerah (Pemda) Bali memberdayakan UMKM perempuan dalam
rangka mendorong daya saing dan ekspor pascapandemi. Hal ini diwujudkan dalam
program literasi keuangan kampanye #IbuBerbagiBijak, yang bertujuan
memberdayakan pelaku usaha perempuan memiliki keterampilan manajemen keuangan
lebih baik guna mendukung bisnisnya.
Pada tahun
ini, program akan berlangsung di Bali menghadirkan rangkaian hybrid workshop
manajemen keuangan dan usaha kecil untuk 500 pelaku UMKM perempuan di Badung
dan Denpasar, sekaligus memberikan kesempatan mereka mengakses pasar lebih
luas.
Menteri
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, mengatakan, masalah pelatihan,
perizinan, pemasaran, dan pembukuan keuangan yang baik menjadi salah satu
tantangan bagi UMKM. "Perlu kita tingkatkan kemampuan sumber daya manusia,
khususnya literasi keuangan atau financial literacy," kata dia saat
memberikan keterangan pers secara virtual Kamis (23/6/2022).
Sandiaga
mengapresiasi program literasi keuangan dan inkubasi bisnis UMKM
#IbuBerbagiBijak Bali 2022, karena akan memberikan inspirasi kepada pelaku UMKM
perempuan. "UMKM bersama-sama dengan pemerintah, melakukan sinergi, dan
kolaborasi mendukung ketahanan ekonomi masyarakat,” kata dia.
Presiden
Direktur PT Visa Worldwide Indonesia Riko Abdurrahman mengatakan Visa konsisten
menjalankan program literasi keuangan untuk menjangkau pelaku UMKM perempuan
sebagai tulang punggung perekonomian di Bali dan memperluas pengetahuan mereka
dalam mendukung pemulihan ekonomi.
"Melalui
program ini, Visa memberdayakan dan membekali perempuan pelaku UKM dengan
keterampilan dan sarana manajemen keuangan dan bisnis agar dapat bertahan dalam
jangka panjang, sekaligus membuka pintu mereka mengembangkan penjualan,"
kata Riko.
Tujuan ini
kata Riko sejalan dengan fokus pemerintah tahun ini untuk mengoptimalkan
momentum Presidensi G-20 Indonesia untuk mendorong peran strategis perempuan
dalam pertumbuhan UMKM di Indonesia dan membantu mereka go global.
Program ini
memberdayakan pelaku UMKM perempuan untuk lebih berorientasi ekspor, serta
membantu mereka mengembangkan bisnisnya ke luar wilayah. Rangkaian workshop,
dilanjutkan dengan hybrid expo dan sesi business matching, yang melibatkan
praktisi dan akademisi, serta figur publik seperti Andy F. Noya, dan sejumlah
mitra potensial, termasuk bisnis lokal yang mapan, seperti Titipku dan
Bhinneka.
Asisten
Deputi Pembiayaan dan Investasi UKM Kemenkop UKM Temmy Satya Permana
mengatakan, program #IbuBerbagiBijak diharapkan dapat membantu meningkatkan
peran perempuan dalam pengembangan UMKM, dan mewujudkan pertumbuhan inklusif,
selaras dengan semangat G-20 untuk pulih bersama dan lebih kuat pascapandemi.
Kepala
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Bali I Wayan Jarta mengatakan, pandemi
Covid-19 telah berdampak negatif pada seluruh aspek kehidupan masyarakat Bali,
termasuk UMKM, khususnya milik perempuan. Mereka perlu cerdas finansial dan
teknologi, berkolaborasi dengan pemangku kepentingan melalui business matching,
dan go global untuk peluang pasar yang lebih luas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar