Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono mengatakan, pada 2045 nanti Kota Nusantara diperkirakan dihuni oleh 1,7 - 1,9 juta penduduk.
Menurutnya, Kota Nusantara akan menjadi kota masa depan Indonesia yang modern dan terkoneksi dengan berbagai negara.
"Nusantara akan dihuni oleh 1,7 hingga 1,9 juta orang di tahun 2045," ujar Bambang dalam webinar bertajuk "Membangun Sistem Transportasi Cerdas di IKN" yang ditayangkan di kanal YouTube ITS Indonesia, Kamis (14/7/2022).
Dengan demikian sejak 2024 hingga 2045 atau selama 21 tahun sejak pemindahan ibu kota dari Jakarta, jumlah penduduk di Kota Nusantara berkisar antara 1,7-1,9 juta jiwa.
Pemerintah Pusat Segera Jalani Pemetaan Kompetensi Dia melanjutkan, pembangunan IKN sendiri dibagi menjadi beberapa tahapan dan target pencapaian. Yakni pada 2024, 2035 dan 2045.
"Dan setelah 2045 untuk memantapkan posisi IKN dalam perekonomian dunia," lanjut Bambang.
Bambang menambahkan, membangun IKN bukan hanya memindahkan pusat pemerintahan saja. Namun, pemerintah ingin membangun kota berbasis world city for all yang menjadi acuan untuk kota lain di Indonesia dan dunia.
Adapun sebelumnya, Bambang mengatakan bahwa kawasan pengembangan IKN memiliki luas empat kali lebih besar daripada DKI Jakarta. Hingga 2024 mendatang pemerintah akan fokus membangun kawasan inti pusat pemerintahan (KIPP) seluas 900 hektare terlebih dulu di lokasi IKN.
"Luas kawasan IKN sekitar 56.000 hektare dengan luas total pengembangan 256.000 hektare atau empat kali lebih besar dari Jakarta," ujar Bambang saat memberikan paparan dalam acara 10 Years Global Movement Indonesian Diaspora yang disiarkan YouTube IKN Nusantara, Rabu (6/7/2022).
Sementara itu, dari 256.000 total luas pengembangan kawasan IKN, sebanyak 6.600 hektare di antaranya adalah kawasan inti pusat pemerintahan (KIPP).
"Di mana 900 hektare akan kami bangun hingga 2024. Di area KIPP akan kami bangun Istana Presiden, Istana Wakil Presiden, beberapa kantor kementerian, lembaga tinggi negara," ungkap Bambang. Kemudian, akan dibangun pula berbagai plasa seperti Plasa Kebangsaan, fasilitas TNI-Polri, perumahan dan apartemen, fasilitas esensial penunjang lain seperti pendidikan, kesehatan, kebutuhan sehari-hari.
Selain itu, dibangun juga tempat hiburan dengan tema yang sesuai dengan kondisi hijau dan ramah lingkungan di Kalimantan. Adapun sebagai perbandingan, penduduk DKI Jakarta pada 2020 tercatat sebanyak 10,56 juta. Data ini berdasarkan rilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS).
BPS merinci, wilayah Jakarta Timur merupakan area terpadat dengan persentase 28,76 persen. Lalu, Jakarta Barat dengan persentase 23,05 persen, Jakarta Selatan sebesar 21,08 persen, Jakarta Utara 16,84 persen, Jakarta Pusat 10,01 persen, dan Kepulauan Seribu 0,26 persen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar