Joko Widodo (Jokowi) akan melakukan bertemu dengan Presiden China
Xi Jinping akhir Juli 2022. Ia direncanakan melakukan kunjungan resmi ke China.
Hal
tersebut diungkap Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut
Binsar Pandjaitan dalam unggahan di media sosial Instagramnya, Senin
(11/7/2022). Itu terkait perpanjangan kerja sama program Belt and Road
Initiatives (BRI).
"Di
hadapan seluruh delegasi RI dan RRT (China), saya bersama Menteri Luar Negeri
Retno Marsudi menyampaikan agar sinergi Global Maritime Fulcrum-Belt and Road
Initiative (GMF-BRI) yang merupakan kebijakan Indonesia dan Tiongkok, bisa
segera diperpanjang kesepakatan MoU GMF-BRI tersebut," tulisnya merujuk ke
pertemuan dengan Menlu China Wang Yi akhir pekan lalu di sela-sela agenda
pertemuan menlu negara G20 di Bali.
"Sehingga
dapat di-sign oleh Presiden Jokowi saat kunjungan beliau ke Tiongkok yang
rencananya dilaksanakan pada akhir Juli 2022," tambahnya.
BRI sendiri
adalah program yang diperkenalkan Xi Jinping tahun 2013. Kala itu namanya masih
One Belt One Road (OBOR).
Ini terkait
investasi dan pembangunan infrastruktur besar-besaran di 152 negara. Mulai dari
Eropa, Asia, Timur Tengah, Amerika Latin dan Afrika.
Belt
sendiri dalam BRI mengacu ke sabuk yang diartikan jalur darat berupa jalan dan
rel kereta yang juga disebut sebagai Sabuk Ekonomi Jalur Sutra. Sementara road
lebih merujuk pada jalur laut atau Jalur Sutra Maritim di Abad ke-21.
Sementara
itu, lembaga seperti Bank Dunia, menilai BRI sebagai upaya ambisius China untuk
meningkatkan kerja sama regional dan konektivitas antarbenua. China bertujuan
memperkuat infrastruktur, perdagangan, dan investasi dengan 65 negara yang
berkontribusi terhadap 30% Produk Domestik Bruto (PDB) dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar