Joko Widodo (Jokowi) masih menjadi tokoh yang diyakini masyarakat mampu mengatasi tiga persoalan utama di Indonesia.
Itu sebagaimana survei terbaru yang dirilis Skala Survei Indonesia (SSI), di Jakarta, Senin (18/7/2022).
Menurut Direktur Eksekutif SSI, Abdul Hakim dalam keterangan pers yang diterima wartawan, sebanyak 14,17 persen masyarakat masih percaya Jokowi akan menyelesaikan persoalan yang mereka hadapi.
Selain Jokowi, ada nama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang menurut survei SSI juga mampu mengatasi tiga persoalan utama di Indonesia seperti Jokowi.
"Selain Presiden Joko Widodo, Prabowo Subianto adalah tokoh nasional yang dipandang mayoritas masyarakat Indonesia sebagai pemecah persoalan," kata Abdul Hakim.
Dirinya menyebut 13,75 persen masyarakat percaya Prabowo akan menyelesaikan persoalan yang mereka hadapi.
Adapun tiga masalah utama yang tengah dihadapi oleh masyarakat Indonesia saat ini, sebagaimana diketahui pula melalui survei SSI itu, adalah harga sembako yang mahal (33,33 persen), kondisi ekonomi yang sulit (26,67 persen), dan sulitnya mencari pekerjaan (11,83 persen).
Lebih lanjut, Hakim menyampaikan bahwa sebagian besar masyarakat Indonesia menginginkan agar persoalan-persoalan yang sedang mereka hadapi itu dapat segera diselesaikan.
Kerumitan ekonomi yang berkaitan dengan masalah "perut" itu, ujar dia, membuat masyarakat di Tanah Air makin gelisah. Oleh karena itu, mereka berharap tokoh-tokoh nasional mampu mengatasi persoalan-persoalan tersebut.
"Untuk segera bisa keluar dari persoalan yang mengimpit mereka ini, masyarakat berharap pada tokoh-tokoh nasional. Mereka yakin bahwa Joko Widodo dan Prabowo Subianto bisa menyelesaikan persoalan sampai tuntas," kata Hakim.
Sementara itu, tambah dia, beberapa nama tokoh lainnya yang sudah mengemuka dan kerap masuk dalam bursa calon presiden (capres) pada Pemilu 2024, seperti Gubernur DKI Jakarta Anies baswedan dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, masing-masing memperoleh angka kepercayaan dari masyarakat sebesar 5,83 persen dan 3,33 persen untuk bisa mengatasi persoalan mendesak itu.
Survei SSI dilakukan pada tanggal 3 sampai 12 Juli 2022 terhadap 1.200 responden dengan metode penarikan acak bertingkat (sampling multistage random). Survei ini memiliki toleransi atau batas kesalahan (margin of error) sekitar 2,83 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara tatap muka secara langsung dengan responden menggunakan kuesioner.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar