Presiden Joko Widodo berjanji tidak akan mengintervensi proses Kongres Luar Biasa atau Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). Sebagai informasi, PSSI berencana menggelar KLB pemilihan Ketua Umum, Wakil Ketua Umum dan Anggota Komite Eksekutif pada 18 Maret 2023. Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali mengatakan pemerintah akan menyerahkan proses dan keputusan sepenuhnya kepada PSSI. Menurutnya, pemerintah akan menjaga kemandirian federasi agar dapat melaksanakan proses internal dengna baik.
"Kan ada statuta FIFA dan PSSI ada statutanya, dan itu kami tidak ikut campur sama sekali," kata Zainudin di Kompleks Istana Merdeka, Selasa (1/11).
Zainudin telah melaporkan kondisi KLB PSSI kepada Jokowi. Menurutnya, Kepala Negara hanya mengingatkan bahwa pemerintah akan mengikuti dan tidak akan mengintervensi proses maupun hasil kongres. Berdasarkan laman resmi PSSI, Emergency Meeting Executive Committee (Exco) PSSI memutuskan mempercepat proses pemilihan dengan mekanisme KLB.
Oleh karena itu, PSSI telah menyurati FIFA pada 31 Oktober 2022 terkait percepatan pemilihan ketua PSSI melalui mekanisme KLB. Dengan demikian kongres biasa PSSI dapat dilakukan pada 7 Januari 2023. Kongres tersebut akan menetapkan Komite Pemilihan dan Komite Banding Pemilihan. Di sisi lain, Zainudin mengatakan FIFA sedang menggelar rapat dengan pihak pemerintahan dalam penyelesaian Tragedi Kanjuruhan.
Perwakilan pemerintah yang hadir dalam rapat tersebut adalah Kemenpora, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Kesehatan, dan Kepolisian.
"Rapat-rapatnya di tempatnya PSSI, di GBK Arena," kata Zainudin.
Sebelumnya, Presiden FIFA Gianni Infantino menjamin kehadiran FIFA di Indonesia akan menjadi tahapan baru bagi industri sepak bola tanah air. Infantino juga memastikan FIFA akan bekerja sama dengan pemerintah secara dekat, untuk mendampingi langkah proses transformasi industri sepak bola nasional.
"FIFA ada di sini bersama Anda, FIFA di sini untuk tinggal. Sepak bola adalah untuk sukacita dan untuk membawa kebahagiaan," kata Infantino.
Sebelumnya, Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) telahmenyerahkan hasil rekomendasi mereka atas tragedi Kanjuruhan. Dalam laporan setebal 124 halaman itu, mereka merekomendasikan Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan dan para Executive Comittee PSSI mengundurkan diri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar