Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengaku senang bahwa calon presiden (capres) yang akan diusung oleh PDI Perjuangan (PDIP) pada Pilpres 2024 merupakan kader sendiri. Hal ini, kata dia, disampaikan langsung oleh Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri.
"Saya senang, tadi Ketum Bu Mega menyampaikan bahwa calonnya (capres) dari kader sendiri," kata Jokowi saat menyampaikan sambutan dalam HUT ke-50 PDIP di Jiexpo Kemayoran Jakarta, Selasa (10/1/2023).
Dia mengatakan bahwa Megawati sangat berhati-hati dan tidak goyah dalam memutuskan nama capres 2024 dari PDIP. Jokowi menyebut Megawati tidak goyah saat didesak mengumumkan sosok capres dari PDIP, meski namanya sudah ada di kantong.
"Mohon maaf, Bu mega, dalam memutuskan betul-betul sangat hati-hati. Tenang, tidak grusa-grusu seperti yang lain. Didesak dari manapun tidak goyah, meski namanya sudah di kantong Bu Mega," jelasnya.
Jokowi pun meminta semua pihak bersabar menunggu sosok capres dari PDIP. Dia meyakini Megawati telah melakukan kalkulasi dengan matang.
"Kita semua sabar, menunggu yang akan beliau sampaikan pada saatnya dengan kalkulasi yang dibuat Bu Mega," ucap Jokowi.
Potret keakraban Menhan Prabowo Subianto dengan Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri saat menghadiri upacara HUT ke-77 RI. (Youtube Sekretariat Presiden)
Sementara itu, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyebut Presiden Joko Widodo atau Jokowi bisa menduduki kursi RI 1 karena dukungan PDIP.
Mulanya, Megawati menyinggung Jokowi yang tidak memberinya bintang jasa terkait pemberantasan stunting yang dilakukan Megawati dan PDIP.
"PDIP juga berantas stunting loh, Mbok saya dikasih bintang mbok yo. Pak Jokowi ngono yo. Mentang-mentang," kata Megawati dalam pidato politiknya di HUT ke-50 PDIP, Selasa (10/1/2023).
Mega menyebut tanpa PDIP, maka Jokowi akan sangat kasihan sebab tidak bisa maju Pilpres. "Padahal, Pak Jokowi kalau enggak ada PDIP juga, aduh kasian deh," kata dia.
Sebelumnya, Megawati mengawali pidato politiknya dengan meminta seluruh kader PDIP berdiri. "Bagi yang merasa PDIP berdiri," kata Megawati di Puncak Perayaan HUT PDIP.
Seluruh kader, termasuk Presiden Joko Widodo ikut berdiri. Megawati meminta berdiri untuk melakukan salam pancasila bersama.
"Yang tamu tidak usah berdiri, tapi yang sudah bounding ya berdiri,” ujar Megawati
Di sisi lain, Megawati menyindir kadernya yang enggan turun ke bawah, demi mendengar dan menyerap aspirasi rakyat. Hal itu disampaikan Megawati lewat pidato politiknya, saat peringatan Hari Ulang Tahun PDIP ke-50.
"Gimana maunya kalau kamu cuma datang keren, tapi tidak mau turun ke bawah?" sindir Megawati seperti dikutip dari siaran daring, Selasa (10/1/2023).
Megawati lalu meminta para kader untuk angkat tangan. Dia ingin melihat siapa saja para kadernya yang belum turun ke bawah.
"Kok akeh men sing ora angkat tangan? (Kok banyak banget yang tidak angkat tangan) berarti belum pada turun ya?" tanya Megawati.
Ribuan kader banteng yang hadir lalu menjawah sudah. Namun, sebagian lagi juga terlihat tidak menjawab. Mendengar hal itu Megawati bingung, sebab kontestasi Pemilu 2024 sudah dekat, tapi kadernya belum total bergerak.
"Ada yang sudah ada yang belum, kenapa kok belum turun? katane arep tempur (katanya mau bertarung) kenapa kok belum turun?," tanya Megawati lagi
"Mau menang atau tidak?," tegas Megawati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar