Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menjawab tudingan bahwa dirinya tidak berprestasi dan cuma sibuk tampil di media sosial (medsos). Jawaban Ganjar tak disangka-sangka. Dia justru menanggapi santai tudingan itu.
"Saya orang yang sangat aktif di medsos saja masih ada orang yang bertanya, 'gak ada prestasinya'. Loh itu betul loh. Saya itu tidak punya prestasi, jangan salah," kata Ganjar dalam video yang diunggahnya di akun Twitter @ganjarpranowo, Minggu (17/7/2022).
Ganjar lantas menyinggung soal tugas gubernur yang diembannya. Ganjar menantang orang di hadapannya membuka undang-undang.
"Dan di dalam undang-undang dan pj-nya sebagai gubernur itu gak ada tugasnya mencari prestasi, nggak ada kan. Ayo baca-baca, ada gak? Kalau ada satu saja boleh," katanya.
"Tidak ada, jadi tugas saya sebenarnya hanya satu saja. Tugas saya melayani rakyat," kata Ganjar lagi.
Video yang diupload Ganjar itu berdurasi 40 detik. Dalam caption Ganjar mengajak untuk terus semangat dan optimis menjalankan tugas.
"Bismillah. Semoga kita terus diberi kekuatan untuk menjalankan tugas sebaik-baiknya," tulisnya.
Beragam tuding terhadap Ganjar muncul belakangan ini. Anehnya, tudingan itu justru dilontarkan rekannya sesama kader PDIP.
Politisi PDIP Trimedya Panjaitan menyebut Ganjar ambisius terhadap Pilpres padahal selama 8 tahun menjabat gubernur tidak ada kinerjanya.
"Ganjar apa kinerjanya 8 tahun jadi gubernur? Selain main di Medsos apa kinerjanya?" ujar Trimedya.
"Tolong gambarkan track record Ganjar di DPR kemudian sebagai gubernur selesaikan Wadas itu. Selesaikan Rob itu, berapa jalan yang terbangun kemudian sekarang diramaikan kemiskinan di Jateng malah naik tolong masyarakat juga apple to apple memperbandingkan," tambah Trimedya.
Trimedya lantas menyebut langkah Ganjar yang bermanuver untuk nyapres di 2024 kelewat batas. Bahkan, dalam istilah orang Jawa bisa disebut kemlinthi atau congkak.
"Kalau kata orang Jawa Kemlinthi ya, sudah kemlinthi dia, harusnya sabar dulu dia jalankan tugasnya sebagai gubernur Jateng dia berinteraksi dengan kawan-kawan struktur di sana, DPD, DPC, DPRD provinsi, DPRD kabupaten/kota, itu baru," ujarnya.
Soal sindiran pemimpin yang hanya terkenal di medsos juga dilontarkan Ketua DPP PDIP Puan Maharani. Meski tak menyebut siapa sosok yang dimaksud, banyak asumsi mengatakan pemimpin yang dituju dari pernyataannya adalah Ganjar Pranowo.
Puan mengatakan media sosial dan media massa memang diperlukan sebagai sarana komunikasi. Namun menurutnya yang lebih penting adalah aksi di lapangan.
"Pemimpin itu ke depan adalah pemimpin yang ada di lapangan bukan di sosmed. Pemimpin yang memang dilihat teman-temannya, orang-orang yang mendukungnya. Ada di lapangan, bukan hanya di media," kata Puan di Semarang, Jawa Tengah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar