Sejak menjabat Gubernur Jawa Tengah tahun 2013, Ganjar Pranowo telah melakukan berbagai gebrakan di sektor ekonomi.
Koperasi dan UMKM menjadi senjata Ganjar untuk meningkatkan perekonomian daerah.
Ganjar Pranowo meyakini keberadaan UMKM vital untuk menumbuhkan ekonomi. UMKM menurutnya mampu bertahan meski terjadi gejolak perekonomian global.
Terbukti pada masa pandemi Covid-19 kemarin, UMKM Jateng terus tumbuh bahkan ada yang penjualannya naik 300 persen.
Beberapa gebrakan dilakukan Ganjar mulai dari memberikan akses permodalan melalui kredit murah, pembinaan UMKM, menggandeng marketplace hingga promosi gratis lewat akun media sosialnya.
Berbagai kebijakan itu dilakukan untuk mewujudkan kemandirian masyarakat Jawa Tengah di bidang ekonomi. Berikut rangkuman terobosan dan prestasi Ganjar di bidang pendidikan;
Sertifikasi untuk Pengelola dan Profesi Koperasi
Kebijakan ini diterapkan Ganjar sejak awal menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah pada tahun 2013. Melalui cara itu, Ganjar mendorong agar terjadi revitalisasi koperasi.
Khususnya Koperasi Unit Daerah. Bagi mantan anggota DPR RI itu, KUD punya peran penting dalam meningkatkan perekonomian masyarakat.
KUD yang mati suri bisa kembali bergairah dan membantu kelompok buruh seperti petani atau nelayan.
Salah satu contoh yang dibanggakan Ganjar adalah KUD Mino Saroyo di Cilacap. Koperasi itu telah berhasil meningkatkan kesejahteraan para nelayan di sana.
Dari terobosan ini, Ganjar menerima penghargaan Satyalancana Pembangunan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tahun 2014. Ganjar dinilai aktif perannya dalam meningkatkan perekonomian daerah dengan menjadikan koperasi dan UMKM sebagai penggerak roda ekonomi kerakyatan.
Pemaksimalan BUMD dilakukan Ganjar untuk bisa memberikan akses permodalan lewat kredit murah. Sejak tahun 2016, Ganjar menggandeng Bank Jateng memberikan kredit murah bagi masyarakat.
Adalah Mitra Jateng 25 dan Mitra 02, nama kredit dengan bunga rendah yang diluncurkan Ganjar bersama Bank Jateng.
Kredit Mitra-25 diperuntukkan bagi UMKM yang sudah berjalan minimal 6 bulan. Nasabah bisa mengambil kredit maksimal Rp 25 juta berjangka maksimal tiga tahun dengan bunga 7 persen.
Kebijakan ini mendapat apresiasi langsung dari Presiden Joko Widodo karena menjadi kredit usaha rakyat dengan bunga 7 persen dan 2 persen.
Kredit ini menjadi pelopor bunga rendah di Indonesia dan membuka akses pembiayaan bagi pengusaha ultramikro, mikro dan usaha kecil sebagai modal usaha.
Kredit Lapak
Perhatian Ganjar pada para pelaku usaha sangat besar. Tak hanya yang besar, Ganjar juga memperhatikan para pedagang pasar tradisional. Kredit yang diluncurkan pada tahun 2021 itu, khusus ditujukan bagi mereka yang terdampak pandemi Covid-19.
Para pedagang pasar dapat mengakses kredit dengan plafon maksimal Rp 2 juta dengan bunga hanya dua persen per tahunnya. Kredit ini kembali diluncurkan sebagai respons Ganjar pada penyesuaian harga BBM pada awak September 2022.
Pembinaan UMKM
Sudah bukan rahasia lagi Ganjar sangat pro terhadap pelaku UMKM. Hal itu dibuktikan dengan pembinaan masif yang dilakukan Dinas Koperasi dan UMKM. Ganjar juga menggandeng marketplace besar untuk membina UMKM lebih maju dan mandiri.
Saat ini tercatat, jumlah UMKM binaan Jateng tahun 2022 ada 177.256 unit dan menyerap tenaga kerja hingga 1.320.953 orang.
Jumlah ini meningkat signifikan dibanding awal dirinya menjabat yang hanya ada 30.339 unit dan penyerapan tenaga kerjanya 480.508 orang.
Adapun omsetnya, tahun 2013 hanya mampu Rp 20.345 Triliun. Sedangkan pada 2022 Triwulan I, omzetnya mencapai Rp 68.387 Triliun.
Upaya-upaya Ganjar untuk pelaku usaha kecil lewat kredit usaha rakyat ini mendapat penghargaan Provinsi Terbaik Pengelolaan Kredit Usaha Rakyat dari Kemenko Perekonomian sebanyak dua kali. Yakni 2019 dan 2021.
Lapak Ganjar
Pandemi Covid-19 menjadi pukulan telak perekonomian. Khususnya bagi para pelaku usaha kecil menengah. Mereka yang selama ini mengandalkan penjualan offline, tak bisa lagi melapak dan banyak yang harus gulung tikar.
Menghadapi situasi ini, Ganjar merespon cepat dengan langsung memanfaatkan media sosialnya sebagai tempat promosi gratis bagi para pelapak. Edisi awal, Ganjar hanya merepost produk UMKM di Jawa Tengah.
Dengan jumlah lima juta lebih pengikut di Instagram, pelaku UMKM yang terpilih diunggah ke Story Instagram Ganjar telah merasakan manfaatnya. Saat ini, Lapak Ganjar terbuka bagi pelaku UMKM di Jateng, Jatim, DIY, Jabar, Bali, DKI Jakarta, Banten, Lampung, Sumsel, hingga Sumut.
Jateng 3 Kali Jadi Tim Pengendali Inflasi Daerah Terbaik
Selain berhasil mewujudkan ekonomi kerakyatan, Ganjar juga sukses membawa Jawa Tengah memperoleh penghargaan sebagai Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) terbaik nasional. Penghargaan itu diperoleh Provinsi Jawa Tengah tiga kali berturut-turut pada tahun 2015, 2016 dan 2017.
Ganjar Pranowo sendiri menyebut penghargaan itu tak lepas dari diterapkannya sistem Sihati (Sistem Informasi Harga Produk Komoditi).
Sistem yang dibangun sejak awal Ganjar menjabat ini digunakan untuk memantau harga dan produksi komoditas. Sistem itu dapat melihat pergerakan harga komoditas dan produksi komoditas dengan lebih cepat.
Dalam mengendalikan inflasi, Ganjar juga menggunakan cara gotong royong. Yakni dengan melibatkan ASN untuk memborong komoditas langsung dari petani. Cara ini terbukti sukses mengendalikan harga komoditas seperti cabai, bawang hingga telur yang mengalami kenaikan harga.
Demikian ulasan tentang inovasi dan prestasi Gubernur Jateng Ganjar Pranowo di bidang ekonomi. Keseriusannya untuk mewujudkan visi Jawa Tengah Sejahtera dan Berdikari: Mboten Korupsi, Mboten Ngapusi itu pantas didukung dan dibanggakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar