Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim bercerita tentang pertemuannya dengan Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin (9/1/23. Anwar ingin tahu rumus kebijakan ekonomi yang dilaksanakan Jokowi dalam memimpin Indonesia.
Menurut Anwar, Jokowi memiliki pengalaman lebih dalam memimpin sebuah negara yang lebih besar dan kompleks dibandingkan dirinya yang baru memimpin pemerintahan satu bulan.
"Saya tanya beberapa keutamaan, prioritas tentang pendekatan ekonomi, dia sebut hilirisasi. Kalau saya anggap saya ini orang bijak, baca ribuan buku di penjara, beda dengan orang yang berpengalaman tentang hilir," kata Perdana Menteri Malaysia Dato' Seri Anwar Ibrahim dalam CT Leadership Forum, Senin (9/1/2022).
Anwar mengatakan, hilirisasi merupakan pendekatan yang baik, memastikan semua, nikel termasuk kelapa wasit, dipertahankan untuk kepentingan rakyat.
"Saya tangkap itu..oh..sebagai suatu pendekatan yang baik. Bagaimana pastikan semua, nikel, termasuk kelapa sawit, rangkaian untuk pertahankan kepentingan rakyat,' kata Anwar.
Seperti diketahui, kebijakan hilirisasi industri berbasis SDA saat ini memang tengah digencarkan Jokowi. Bahkan, Jokowi telah menerapkan sejumlah kebijakan, termasuk menutup keran ekspor bahan mentah SDA, termasuk nikel, dan kemudian bauksit. Dengan kebijakan itu, Jokowi mengatakan, Indonesia bisa menikmati nilai tambah berlipat-lipat.
Selain hilirisasi, ujarnya, Jokowi juga mengungkapkan digitalisasi sebagai salah satu prioritas kebijakan ekonomi. Di mana, kata Anwar, digitalisasi pun menjadi salah satu fokus kebijakan yang akan diprioritaskan di Malaysia.
"Itu dari segi ide dan kebijakannya. Pelaksanaannya di industri kecil," katanya.
"Yang saya mau sebut di sini adalah pembentukan pengetahuan dan pemahaman itu tak terbatas jika memiliki sense kerendahan hati. Dan, lagi, kerendahan hati itu tak ada habisnya," kata Anwar.
Karena itu, lanjut Anwar, kepemimpinan adalah juga tentang mendengar tak hanya dari para pakar, tapi juga dari warga biasa. Tak ketinggalan dari pengalaman sendiri.
"Ada yang kita tak mampu dengar dari pakar ketimbang apa dirasakan di bawah," kata Anwar.
Hasil Pertemuan Jokowi dan Anwar Ibrahim
Presiden Jokowi dalam kesempatan berbeda mengungkapkan enam hal yang disepakati dari hasil pertemuan ini. Pertama ada adalah komitmen Malaysia untuk ikut membangun Ibu Kota Negara (IKN) baru Nusantara di Kalimantan Timur.
Jokowi dan PM Anwar menjadi saksi penyerahan 11 letter of intent yang ditandatangani sektor swasta ke Otoritas Ibu Kota Nusantara. Sebagai tanda komitmen Malaysia mau ikut membangun IKN.
"yang bergerak di bidang elektronik, kesehatan, pengelolaan limbah, konstruksi dan properti," kata Jokowi dalam keterangan pers bersama melalui siaran Sekretariat Presiden, Senin (9/1/2023).
Jokowi juga mengungkapkan ada Memorandum of Understanding (MoU) atau nota kesepahaman yang ditandatangani pada bidang perkapalan, pembiayaan, ekspor - impor, energi hijau dan pengembangan industri baterai.
Kedua, diungkapkan pula komitmen dari PM Malaysia Anwar Ibrahim untuk memberikan perlindungan bagi pekerja migran Indonesia di Malaysia.
"Saya berharap one channel system untuk perekrutan dan penempatan pekerja migran Indonesia benar-benar bisa kita jalankan bersama," katanya.
Hingga permintaan khusus dari Joko Widodo untuk membangun community learning center di Semenanjung Malaysia untuk pemenuhan hak belajar anak pekerja migran Indonesia.
Ketiga, isu perbatasan juga sempat dibicarakan. Jokowi meminta agar MoU perbatasan darat segmen sebatik dan Sinapad, juga perjanjian di laut Sulawesi dan Selat Malaka bagian selatan diharapkan bisa disepakati tahun ini.
Keempat, Jokowi juga mengapresiasi dukungan Malaysia terhadap perjanjian Flight Information Region (FIR) Indonesia - Singapura. Sebelumnya perjanjian penyesuaian area layanan navigasi ini dilakukan dengan Indonesia dan Singapura pada Januari 2022 silam.
"Dengan dukungan ini proses berikut di ICAO akan dapat dilakukan," katanya.
Kelima, adalah penguatan kerja sama untuk meningkatkan pasar minyak kelapa sawit dan memerangi diskriminasi terhadap industri kelapa sawit, melalui Council Palm Oil Producing Countries (CPOPC).
Keenam, keduanya juga sepakat untuk memperkuat Asean juga dapat memainkan peran sentral. Sehingga membuat kawasan Indo-Pasifik yang damai, sejahtera, dan adil. Dalam hal, Jokowi mengungkapkan Indonesia - Malaysia memiliki pandangan yang sama terhadap isu yang terjadi di Myanmar.
"Kita sepakat junta militer Myanmar untuk mengimplementasikan five point consensus," kata Jokowi.
Anwar juga mengungkapkan dalam pertemuan itu memang membahas beberapa isu spesifik dan sudah ada kesepakatan yang dilakukan.
"Ada isu spesifik dan saya sepakat dengan pak presiden (Jokowi) membicarakan hal - hal yang harus dimaterai dan dilaksanakan," kata Anwar Ibrahim.
Dalam pidatonya dia juga menyinggung mengenai komitmen Malaysia untuk pembangunan di IKN Nusantara, hingga isu TKI di Malaysia termasuk digitalisasi sistem perekrutan, hingga perbatasan.
Pada kesempatan itu juga Anwar Ibrahim juga meminta Presiden Joko Widodo untuk melakukan kunjungan ke Malaysia. Untuk mempercepat proses perjanjian terkait perbatasan.
"Insya Allah dalam waktu dekat akan saya bawa jemaah menteri, dengan syarat bapak berkunjung ke Malaysia cepat. kalau bapak cepat segeralah kita luruskan, kalau bapak tangguh maka tertangguh lah perjanjiannya," jelasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar