Senin, 27 Februari 2023

ALASAN JOKOWI BERANI 'PERANG' LAWAN UNI EROPA

Indonesia saat ini sedang menghadapi 'perang' dalam hal ini perang gugatan oleh Uni Eropa di Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization/WTO) atas kebijakan melarang ekspor bijih nikel ke luar negeri.

Indonesia sejatinya sudah dinyatakan kalah dalam gugatan di WTO tersebut pada Oktober 2022. Namun, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa pihaknya tidak akan mundur melawan Uni Eropa di WTO.

"Dan tahun kemarin atas gugatan itu kita kalah, kalah jangan mundur. Kalau kita kalah, kemudian kita ragu, dan berbelok lagi ekspor bahan mentah, sampai kapanpun negara ini tidak akan jadi negara maju,' terang Presiden Jokowi dalam pembukaan Workshop Nasional Partai Amanat Nasional (PAN), Minggu (26/2/2023).

Dari keberanian Jokowi melawan gugatan Uni Eropa di WTO ternyata terungkap satu fakta, bahwa Indonesia setidaknya mengulur waktu supaya pengembangan hilirisasi di dalam negeri bisa berjalan.

Sehingga, jika Indonesia memang benar-benar kalah di WTO dan kegiatan ekspor mentah dibuka lagi, hilirisasi di dalam negeri sudah siap. "Usaha kita sekarang ya banding, gak tau kalau banding nanti kalah apakah ada banding lagi, diberi kesempatan ya banding lagi. Tapi apa dampaknya? saat kita digugat, banding, banding, industri kita sudah siap, kalau dibuka (ekspor mentah) industri kita sudah siap, nikel kita sudah siap sekarang ini," ungkap Presiden Jokowi.

Asal tahu saja, atas kebijakannya melarang ekspor bijih nikel dan membangun hilirisasi nilai tambah yang dihasilkan oleh RI, Presiden Jokowi mencatat ekspor bijih nikel yang tadinya hanya Rp17-an triliun, melejit menjadi Rp450-an triliun pada tahun 2022.

"Dari situlah negara mendapatkan pajak penghasilan, PPN, pajak karyawan, PNBP, bea ekspor kalau ikut di perusahaan seperti di Freeport kita dapat dividen dapat royalti, dari situ masuk sebagai penerimaan negara. dari penerimaan negara itulah bisa membiayai pembangunan di desa. bisa menganggarkan bansos jadi alurnya seperti itu," tandas Jokowi.

Presiden Jokowi pada Juni 2023 kembali akan menyetop bijih bauksit ke luar negeri. Hal ini tentunya akan merugikan pihak China lantaran dalam catatan Presiden Jokowi 90% bijih bauksit Indonesia dinikmati oleh China.

"Padahal hati-hati, 90% ekspor bahan mentah bauksit kita ke Tiongkok, China. Gak tau dia gugat kita (ke WTO) atau enggak. Kalau digugat, nikel digugat Uni Eropa , bauksit digugat Tiongkok karena 90%.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

EXIT POLL LUAR NEGERI! GANJAR MENANG SATU PUTARAN DI AUSTRALIA & AMERIKA

Viral di grup WhatsApp hasil exit poll Pilpres 2024 dimana pasangan Capres dan Cawapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD menang. Ha...