Kehidupan mewah para pegawai pemerintahan, belakangan tengah menjadi sorotan publik. Presiden Joko Widodo (Jokowi) diketahui pernah memperingatkan agar para pejabat tidak bergaya hidup mewah.
Peringatan Jokowi: Saat itu presiden mengingatkan agar para pejabat tidak bermewah-mewahan karena dapat menimbulkan letupan sosial dan kecemburuan ekonomi.
“Masalah gaya hidup, jangan ada gagah-gagahan, karena merasa punya mobil bagus atau motor gede yang bagus. Hati-hati ya, saya ingatkan hati-hati,” ujar Jokowi dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden RI, Selasa (28/2/2023).
Picu Kecemburuan Sosial: Jokowi saat itu turut memperingatkan sikap memamerkan hidup mewah berpotensi memicu kecemburuan sosial. Meski saat itu disampaikannya untuk jajaran Polri, namun peringatan Kepala Negara saat itu relevan dengan kondisi saat ini.
“Semua Kapolda, Kapolres, pejabat utama Polri harus tahu. Keadaan situasi seperti ini harus mengerti, sehingga punya sense of crisis yang sama. Hati-hati dengan ini, hati-hati. Saya ingatkan, gaya hidup, lifestyle. Jangan sampai dalam situasi yang sulit, ada letupan-letupan sosial karena adanya kecemburuan sosial ekonomi,” tuturnya.
Sorotan Publik: Adapun perhatian publik terhadap gaya mewah pegawai pemerintah, berawal dari kasus anak seorang pejabat yang terlibat penganiayaan, kemudian ia diketahui kerap memamerkan gaya hidup mewah. Imbas hal tersebut, harta kekayaan orang tuanya yang merupakan pejabat Ditjen Pajak menjadi sorotan.
Tak sampai di situ, publik juga menyoroti Dirjen Pajak beserta klub motor pegawai DJP yang akhirnya diminta bubar oleh Menteri Keuangan. Terkait peringatan Jokowi supaya pejabat tak memamerkan hidup mewah ini, disampaikan Presiden pada Oktober tahun lalu saat memberikan arahan kepada Perwira Tinggi Polri, Kapolda, dan Kapolres se-Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar