Derby Jateng yang mempertemukan PSIS Semarang dan Persis Solo pada lanjutan Liga 1 2022/2023 jumat (17/2/2023) diwarnai aksi kericuhan di luar stadion.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo pun akan memberikan evaluasi terkait peristiwa tersebut. Dilansir dari antara, orang nomor 1 di Jateng ini akan segera menggelar rapat evaluasi agar kejadian tersebut tak akan terulang kembali.
“Pasti kami akan evaluasi semuanya. Saya masih menunggu laporan dari pihak kepolisian,”terangnya.
Ganjar memahami situasi emosional yang terjadi di luar Stadion Jatidiri Semarang tersebut karena sejumlah penonton merasa kecewa tidak dapat melihat langsung aksi Laskar Mahesa Jenar saat menjamu Laskar Sambernyawa.
“Pasti ada kekecewaan, saya saja sebenarnya ingin menonton karena pertandingannya pasti menarik. Tapi karena ada aturan dari pihak kepolisian ya harus kita ikuti bersama,”jelasnya dikutip dari Antara.
Ia pun memastikan kerusuhan di luar Stadion Jatidiri Semarang merupakan kejadian terakhir yang mencoreng citra buruk persepakbolaan Indonesia.
Sementara itu, melalui CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi melalui unggahan instagramnya @yoyok_sukawi meminta maaf kepada seluruh pihak terkait peristiwa tragis tersebut.
Nampak ia pun dengan emosional berusaha menenangkan panser biru yang terlibat aksi saling dorong dengan aparat kepolisian.
“Atas nama pribadi dan klub PSIS saya minta maaf kepada semua pihak,”tulisnya.
Dalam unggahan tersebut, Yoyok juga berharap agar tragedi Kanjuruhan menjadi peristiwa kelam terakhir yang terjadi di persepakbolaan Indonesia.
“Kawan-kawanku semua cukup Tragedi Kanjuruhan yang menjadi citra buruk pesebakbolaan tanah air,”tulisnya lagi.
Sementara dalam laga derby Jateng tersebut PSIS ditahan 1-1 oleh Persis Solo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar