Apakah paket pasangan Ganjar-Prabowo untuk Pilpres 2024 akan dapat restu PDIP?
Menjawab pertanyaan itu, Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umum membaca, PDIP mungkin akan menerima kehadiran pihak Gerindra dengan satu syarat.
Misalnya, kata Umam, apabila Ganjar Pranowo diberikan posisi sebagai capres (calon presiden) dan Prabowo Subianto sebagai sebagai cawapres (calon wakil presiden).
Sebab apabila dua posisi itu di balik, maka kemungkinannya akan kecil untuk direalisasikan, kata Umam.
"Karena itu, proposal Ganjar-Prabowo akan menjadi lebih rasional ketimbang Prabowo-Ganjar," kata Umam, Jumat (17/3/2023).
Menurutnya, duet Ganjar-Prabowo cukup rasional karena elektabilitas PDIP lebih tinggi dari Gerindra.
Di luar partai, elektabilitas kedua tokoh itu, yakni Ganjar masih lebih unggul ketimbang Prabowo.
Menurut Umam, kalau skema yang diperkirakannya digunakan PDIP-Gerindra untuk bersatu, bisa jadi pihak dari Prabowo tak akan keberatan.
Umam mengambil contoh Pilpres 2019, Prabowo menerima tawaran untuk menjadi Menteri Pertahanan di Kabinet Indonesia Maju pimpinan Presiden Joko Widodo, setelah kalah bertarung.
Jika posisi Menteri Pertahanan saja ia terima, tentu posisi cawapres akan jauh lebih menggiurkan jika memiliki potensi kemenangan yang lebih besar, tutur dosen Universitas Paramadina itu.
Namun demikian, wacana menjodohkan kedua tokoh tersebut diyakini perlu pembahasan panjang untuk mengakomodir kepentingan Gerindra dan PDIP.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar