Sesumbar mengatakan ada pergerakan uang 300 triliun mencurigakan di kementerian keuangan, Bapak Mahfud MD ini pada akhirnya harus memberikan klarifikasi kepada DPR dalam waktu dekat ini.
Habis dia ngomong begitu dia pergi ke Australia katanya sih lagi ada tugas negara tapi ketemunya Deni Indrayana yang merupakan pendukung Prabowo saat itu dan sekarang jadi pendukung Anies Baswedan.
Lalu ketemu bule-bule di Australia nggak tahu lagi urusin apaan. Lalu tugas negaranya sudah selesai dia kembali ke Indonesia dan berisik di Twitter mengenai pemanggilan yang akan dihadapi di DPR RI.
Kita tahu sama-sama bahwa Mahfud MD ini adalah menteri koordinator politik hukum dan HAM yang dipilih oleh Presiden Joko Widodo karena saat itu menggantikan Bapak Wiranto yang harus pensiun karena sudah waktunya dan juga dia mengalami penusukan oleh teroris.
Maka Presiden Joko Widodo memberikan kepercayaan kepada bapak Mahfud MD untuk menjabat sebagai menteri yang mengkoordinasi urusan politik hukum dan HAM.
Menteri koordinator ini sepertinya tidak ada kaitan langsung dengan kementerian keuangan yang seharusnya ada di bawah menteri koordinator maritim dan investasi Bapak Luhut Binsar Panjaitan.
Tapi entah kenapa Bapak Mahfud MD ini berisik soal kementerian keuangan dan transaksi mencurigakan yang katanya dia dapat laporannya dengan nilai fantastis 300 triliun.
Entah ombak Apa yang sedang di selancari oleh Bapak Mahfud MD terhadap hal ini. Seharusnya dia fokus kepada kasus Mario Dandi yang banyak orang-orang ingin damai dan menutup-nutupi keluarganya Rafael. Tapi ya namanya uang siapa sih yang nggak mau lihat ke sana?
Paling bener juga seharusnya Bapak Mahfud MD ini berkoar-koar keras tentang kasus formula e yang nggak diusut sama KPK karena orang yang terlibat itu sedang masuk bursa calon wakil presiden dan calon presiden.
Lucunya Mahfud MD ini malah sibuk ngurusin transaksi yang sampai sekarang belum diklarifikasi sama sekali oleh dirinya mengenai 300 triliun yang berputar-putar di kementerian keuangan. Nggak ada bedanya sama apa yang Prabowo sempat bacot kan di pemilu kampanye.
Prabowo ngomong lebih ngeri lagi bahwa ada potensi kebocoran 1000 triliun di pemerintahan dan ke luar negeri ke asing dan aseng. Bagi saya yang namanya potensi semuanya pasti bisa diomongin.
Saya juga bisa ngomong bahwa ada potensi ribuan triliun dimainkan oleh para pejabat dan anak-anak pejabat untuk membeli barang-barang branded dan mobil-mobil mahal untuk dugaan pencucian uang bapaknya atau mamanya.
Ya tapi kan itu hanya potensi yang tidak bisa diklarifikasi kecuali ada buktinya. Kalau hanya dapat laporan-laporan lalu tidak divalidasi dengan bukti dan data yang kuat maka itu hanyalah bacot atau berisik.
Sekelas menteri koordinator kok begitu ya kalau ngomong? Tapi jangan lupa pada tahun 2014 kemarin bapak Mahfud MD ini pernah jadi juru kampanye dan pendukungnya Prabowo loh.
Akhirnya terbuka juga kan siapa orang ini sebetulnya? Ya nggak papa saya hanya beropini saja toh Nggak fitnah apapun kan mengenai bapak Mahfud MD ini? Sudah dapat jabatan menteri koordinator seharusnya dia bisa lebih bijak dalam berkata-kata bukan hanya lempar isu ke publik.
Pada akhirnya dia Harus dipanggil DPR RI kan untuk menjelaskan dan buang-buang waktu lagi? Untuk sesuatu yang sebenarnya bisa diselidiki terlebih dahulu sebelum dilempar ke publik.
Sekarang jadinya para pendukung Anies Baswedan dapat Bola panas dan peluru untuk menembak Sri Mulyani agar dia mundur dan satu lagi musuhnya Anies Baswedan ditumbangkan.
Karena cara pendukung Anies Baswedan untuk memenangkan Anis ini adalah caranya menghancurkan orang-orang baik dengan fitnah dan penggiringan opini yang dilempar dari statement-statement pejabat penting di Indonesia.
Semoga dalam hal ini Kita bisa belajar supaya Kalau ngomong itu pakai data bukan pakai laporan dari pembisik-pembisik nggak jelas. Ya cocok lah nanti 2024 Bapak Mahfud MD jadi calon wakil presidennya Anies Baswedan dan harus dikalahkan oleh pasangan Ganjar Pranowo dan wakilnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar