Kalangan penyandang disabilitas dari sejumlah daerah di Keresidenan Pati menyampaikan usulannya pada musrenbang wilayah Wanarakuti (Juwana, Jepara, Kudus dan Pati) Banglor (Rembang-Blora) di Pendapa Kabupaten Blora, Jawa Tengah.
Sriyono, perwakilan penyandang disabilitas dari Kabupaten Blora, menyampaikan agar ada pendataan disabilitas di wilayahnya dialkukan secara serius. Yang nantinya, dari pendataan yang terbaru itu akan bermanfaat bagi mereka.
"Jadi nanti akan ada pemilahan (data) sesuai kebutuhannya. Kalau perlu (pemakaian data) untuk data bantuan pelatihan, pendidikan, mungkin bantuan sosial yang lain," kata Sriyono di lokasi kegiatan, Senin (25/4/2022).
Adapun dari pendataannya sementara ini tercatat ada sekitar 6.000 penyandang disabilitas difabel. Sebagian besar dari mereka masih butuh pekerjaan. Oleh karenanya, dia berharap akan ada pelatihan kerja seperti pelatihan bengkel atau reparasi kaki dan tangan palsu.
"Kami butuh pelatihan bengkel. Banyak difabel Blora pakai kaki palsu. Butuh bengkel. Tidak harus reperasi di Solo," harap Sriyono.
Perwakilan difabel Kabupaten Pati Supratno menyatakan, di wilayahnya terdapat pasangan suami-istri disabilitas. Tepatnya di Kecamatan Winong. Mereka butuh uluran tangan pemerintah agar bisa hidup lebih layak.
"Mereka butuh bantuan. Keduanya, suami-istri difabel," kata Supratno melalui daring.
Rismawan, perwakilan penyandang disabilitas dari Kabupaten Kudus menuturkan, ada sekitar 300 penyandang difabilitas di Kudus. Sejauh ini, Pemkab Kudus setempat telah membantu modal usaha. Mereka telah tergabung di kelompok usaha bersama
"Kami mohon ada aturan teknis yang dibentuk yaitu pergub," bebernya. Gubernur Jateng Ganjar menerima semua aspirasi kalangan penyandang disabilitas.
Seperti usulan penyandang disabilitas Blora, pihaknya siap berkoordinasi dengan perwakilan disabilitas daerah untuk melakukan pendataan setidaknya sepekan sejak sekarang. Pihaknya siap memberikan pelatihan ketrampilan untuk para penyandang disabilitas di Blora.
"Pelatihannya di Semarang. Gratis. Dibantu Baznas. Dengan Baznas nanti dibantu Dinas Pendidikan untuk memakai SMK Jateng dan itu sudah berkali-kali," ujar Ganjar.
Terkait penyandang disabilitas di Pati yang butuh bantuan, Ganjar segera meminta kontak yang bisa dihubungi untuk bisa mengetahui kondisi sebenarnya guna bertindak lebih lanjut. Ganjar memuji aksi penyandang disabilitas di Kudus setelah mendapat bantuan pemkab setempat termasuk mengunggah dokumentasi kegiatannya ke akun Youtube.
"Para penyandang disabilitas ingin seluruh kebijakan kita memerhatikan mereka. Biasanya akses-akses seperti ini kita lupa," ungkap Ganjar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar