Sukses di karier, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo ternyata punya kisah inspiratif tentang perjuangan hidup. Siapa sangka, Ganjar pernah menjual bensin eceran demi menyambung hidupnya.
Hal ini diungkapkan Ganjar kala presenter Boy William tengah bertandang ke rumah dinas yang kini ditempatinya. Dalam video yang diunggah pada kanal YouTube Boy William tersebut, Ganjar sempat ditanya perihal bagaimana dia tumbuh dewasa.
"How did you grow up?" ucap Boy seperti dikutip iNews.id pada Rabu (23/9/2020).
"Gedenya seperti apa? Gedenya susah. Orangtua bukan orang kaya, cenderung kurang. Jadi, hidupnya enggak enak terus," kata Ganjar.
Ganjar menuturkan, dirinya tumbuh dalam keadaan kekurangan. Bahkan, dia mengaku memiliki banyak cerita menyeramkan dalam perjalanannya tumbuh dewasa. Hal itu sontak membuat Boy terkejut dan tak percaya.
"Ada cerita-cerita menyeramkan, serba kekurangan. Kurang makan, kurang fasilitas, makanya kurus kan?" ujar Ganjar.
"Yang benar, Pak Ganjar?" kata Boy tak percaya.
Ganjar pun menjelaskan bahwa semasa hidupnya, dia dan keluarga selalu hidup dalam kekurangan. Bahkan, dirinya baru sanggung membayar utang saat telah bekerja.
"Jadi kita keluarga berenam ya saya, sampai lulus itu kita selalu hidup dalam kekurangan, dan utang orangtua itu baru dibayar setelah kita mulai kerja," ujar Ganjar.
Ayahnya yang seorang polisi, harus pensiun saat Ganjar masih menduduki bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP). Hal itulah yang membuat dia dan keluarga terus mencari cara untuk bisa mendapatkan uang, yaitu menjual bensin eceran.
"Bapak saya dulu polisi. Beliau pensiun itu saya SMP. Akhirnya kita keluarga bisa usaha, jual bensin eceran," kata Ganjar.
"Saya ke pom bensin, bawa (jerigen), nungguin orang beli seliter, dua liter," ujarnya.
Ganjar mengaku, tak banyak teman-temannya yang mengetahui kisah tersebut. Hal itulah yang membuat banyak orang mengira bahwa hidup Ganjar selalu berkecukupan sejak kecil.
"Prosesnya panjang, maka banyak teman-teman yang tidak mengerti sejarah saya ya, 'Wah enak ya.' Oh enggak," kata Ganjar.
"Tapi teman-teman saya yang sejak kecil ngerti, dia tahu bagaimana melata-latanya saya waktu itu," ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar