Minggu, 16 April 2023

GANJAR PERANGI RADIKAL, SEDANGKAN PRABOWO-ANIES MENUNGGANGI RADIKAL

Track-record memang tak akan pernah hilang. Publik diperbolehkan untuk mengulik-ngulik mengenai keterkaitan dua sahabat yang dahulunya solid itu dengan ormas radikal. Dengan begitu masyarakat akan tahu seberapa dekat hubungan Prabowo-Anies dengan kelompok tersebut.

Sebagai bukti agar tidak dinilai mengada-ada. Apakah masyarakat masih ingat siapa pendukung dibelakang Anies kala maju Pilgub DKI 2017 lalu? Selain didorong Prabowo, nyatanya Anies juga mendapatkan support system dari mereka yang sering disebut dengan FP*, HT* dan kawanannya.

Aksinya yang didukung oleh kelompok radikal, menghantarkan Anies pada singgahsana gubernur DKI dan mengalahkan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Selesai membantu Anies memenangkan Pilgub DKI. Prabowo juga tak ingin kalah untuk kedua kalinya, dirinya kali ini harus berhasil menggapai kursi presiden. Demi mewujudkan libido politik yang sudah diujung ubun-ubun, lagi-lagi Prabowo meminta uluran tangan dari kelompok radikal untuk kembali membantunya memenangkan kontestasi Pilpres 2019.

Kala itu Prabowo dipasangkan dengan Sandiaga Uno. Keduanya tak memiliki latar-belakang islam seperti paslon Jokowi-Ma’ruf Amin. Maka dari itu, Sandiaga Uno melakukan menuver politik dengan cara mendekati ulama radikal.

Tentunya bantuan tersebut tidak gratis. Para kelompok radikal ini juga menaruh harapan, jika seandainya Prabowo-Sandi terpilih, aliran islam yang mereka (radikal) yakini dapat dilegalkan. Tak sampai di situ, aku pun teringat dengan pernyataan Prabowo yang sangat membuatku tercengang.

Prabowo pernah berkata “begitu saya menang, saya akan kembalikan Hab** Rizi** Shiha* kemarin.” Itulah yang diucapkan Prabowo kala berpidato kampanye Pilpres 2019 lalu.

Ambisi untuk menjadi presiden sudah meluap-luap dalam dirinya. Prabowo sampai tak ingat siapa sosok yang akan dikembalikannya itu, figure yang akan merusak persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia malah diusahakan mati-matian untuk kembali dipulangkan.

Namun nasib berkata lain, kekuasaan Indonesia lagi-lagi jatuh ditangan orang yang tepat. Negara ini kembali dinahkodai oleh Jokowi. Dimasa kepemimpinan Jokowi, dengan berani Sang Presiden telah membubarkan ormas-ormas yang mengusung paham negara khilafah dan anti Pancasila.

Lantas siapa yang akan meneruskan gebrakan Jokowi setelah masa baktinya selesai? Kekhawatiranku kembali memuncak ketika memikirkan hal itu. Pribadi ini tak ingin jika dibawah kendali pemimpin yang salah, Indonesia kembali memunculkan kelompok-kelompok dengan paham radikal.

Tiba-tiba saja kawanku yang sedari tadi mendengarkan dan mengamati kegundahan hatiku berkata “masih ada sosok yang seperti Jokowi setelah ini, kamu tenang saja.” bisik kawanku. “Siapa?” tanyaku. Sontak kawanku langsung memperlihatkan gambaran visualnya melalui layar HP-nya. Oh ternyata orang tersebut tak lain ialah Ganjar Pranowo.

Sosok yang dianggap perusak mimpi anak bangsa? Sepertinya tidak, justru Ganjar pelindung keutuhan negara. Walaupun banyak yang menilai buruk, namun aku percaya, dibalik aksinya tersebut tentunya terselip maksud baik. Dan hal itu telah diluruskan Ganjar melalui tayangan Mata Najwa.

Apakah sosok ini juga gencar menggebuk kelompok radikal? “Sudah tentu” sahut kawanku. Justru Ganjar lah yang berani menentang bahkan melawan paham radikal secara terang-terangan.

Mr. White ini pernah lantang menyuarakan “…sudah jelas apakah itu yang ditetapkan oleh pemerintah. PK* gak boleh, HT* gak boleh, FP* gak boleh. Tidak sesuai silahkan check out.”

Disaat pejabat-pejabat lain memilih bungkam dan sembunyi untuk mencari aman. Namun Ganjar berbeda, dirinya dengan tegas dan secara blak-blakkan mengingatkan rakyatnya agar tidak sedikitpun mendekati bahkan bergabung atau berafiliasi dengan ideologi yang bertentangan pada Pancasila serta UUD 1945.

Kusebut Ganjar adalah seorang ksatria hebat. berani bertindak dan berani untuk bertanggung jawab. Langkah yang diambil jangkung tersebut sangat pas dan tepat. Sebab gerakan radikal akan merenggangkan kohesi kehidupan dalam berbangsa dan bernegara.

Lekas kutilik, apakah hanya Ganjar saja yang giat melakukan perlawanan pada kelompok radikal. Fakta mengejutkan kembali menamparku, ternyata memang benar jika hanya Ganjar yang selama ini konsisten memerangi kelompok radikalisme.

Ganjar Pranowo tak akan memberi toleransi kepada ormas yang menganut aliran radikal di Indonesia. Sebab jika hal tersebut dibiarkan, akan menjamur ditengah-tengah kehidupan masyarakat.

Jangan biarkan paham radikalisme tumbuh dan menjalar bebas dalam lapisan masyarakat. Sudah seharusnya kita sebagai generasi penerus bangsa memperkokoh pondasi kesatuan dan persatuan sesuai dengan ideologi negara kita yakni, Pancasila dan UUD 1945.

Ingat!!! Paham radikalisme adalah bom waktu yang akan mengancam serta menghancurkan masa depan bangsa.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

EXIT POLL LUAR NEGERI! GANJAR MENANG SATU PUTARAN DI AUSTRALIA & AMERIKA

Viral di grup WhatsApp hasil exit poll Pilpres 2024 dimana pasangan Capres dan Cawapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD menang. Ha...