Minggu, 16 April 2023

SURVEI SMRC: GANJAR DIDUKUNG OLEH MAYORITAS SANTRI, ABANGAN, DAN PRIYAYI

SMRC menggelar survei pada Maret 2023 yang fokus pada warga Muslim yang beretnis Jawa di seluruh Indonesia. Warga Indonesia yang beretnis Jawa sekitar 40 persen dari total populasi dan mayoritasnya adalah Muslim.

Pendiri SMRC Prof Saiful Mujani mengatakan dalam survei tersebut terdapat 52,4 persen yang mengaku santri, 22,3 persen abangan, dan 1,4 persen priyayi. Ada 23,9 persen yang tidak menjawab. Dalam tabulasi silang, dari 52,4 persen santri Muslim Jawa, 60 persen memilih Ganjar, 20 persen Prabowo Subianto, dan 15 persen Anies Baswedan. Ada 5 persen yang belum menjawab. Sementara pilihan kelompok abangan juga lebih dominan ke Ganjar 58 persen, Prabowo 11 persen, Anies 14 persen, dan tidak jawab 16 persen. Sementara terdapat 59 persen kalangan priyayi yang memilih Ganjar, 0 persen memilih Prabowo, 19 persen memilih Anies, dan tidak jawab 22 persen. “Ganjar didukung oleh mayoritas santri, abangan, dan priyayi,” kata Saiful Mujani dalam program ‘Bedah Politik bersama Saiful Mujani’ episode “Santri, Abangan, dan Pilpres 2024” pada Kamis (13/4/2023).

Berdasarkan data ini, Saiful menyimpulkan bahwa perbedaan santri, abangan, dan priyayi dalam pemilihan presiden tidak penting. Baik yang santri, abangan, maupun priyayi di kalangan Muslim Jawa sama-sama dominan memilih Ganjar Pranowo. “Ada memang warga yang menganggap dirinya santri, abangan, dan priyayi. Tapi itu tidak punya efek berarti dalam perilaku memilih di pemilihan presiden,” ujarnya.

Studi mutakhir yang dilakukan oleh Prof Saiful Mujani menunjukkan bahwa pada masyarakat Muslim beretnis Jawa, kelompok warga yang mengidentifikasi dirinya sebagai santri semakin dominan. Namun santrinisasi kultural dan sosial tersebut tidak muncul dalam bentuk santrinisasi politik. Dalam pemilihan presiden, mayoritas atau 60 persen warga Muslim Jawa yang mengaku santri memilih kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Ganjar Pranowo.

Guru besar ilmu politik Universitas Islam Negeri tersebut menjelaskan bahwa tipologi priyayi, santri, dan abangan adalah konsep antropologis. Itu merupakan hasil penafsiran Clifford Geertz terhadap gejala keagamaan Muslim di Jawa. Apakah itu penting secara elektoral atau politik dalam pemilihan presiden atau pemilihan legislate? Saiful menduga pertanyaan itu akan sulit dijawab secara antropologis karena cara studinya berbeda.

Namun demikian, lanjut Saiful, belakangan konsep itu dipakai dalam studi politik yang lebih behavioral yang bersandar pada pola-pola hubungan kausal antara tipologi itu dengan perilaku memilih di satu sisi. Sementara di sisi lain coba dibuat inferensi atau generalisasi terhadap konsep priyayi, santri, abangan di Indonesia dan pengaruhnya dalam pemilihan anggota legislatif maupun presiden. Ada studi mutakhir tentang itu dan mengusulkan agar memperhatikan secara lebih serius konsep tipologi priyayi, santri, dan abangan. "Konsep itu masih berguna untuk membantu menjelaskan perilaku memilih di Indonesia," ujarnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

EXIT POLL LUAR NEGERI! GANJAR MENANG SATU PUTARAN DI AUSTRALIA & AMERIKA

Viral di grup WhatsApp hasil exit poll Pilpres 2024 dimana pasangan Capres dan Cawapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD menang. Ha...