Pegiat media sosial, Denny Siregar menilai Politisi Gerindra Fadli Zon ingin merangkul kelompok-kelompok radikal demi memuluskan urusan politik pada Pemilihan Presiden 2024 mendatang.
Hal ini dikatakan Denny Siregar menanggapi pernyataan anak buah Prabowo Subianto itu yang mendesak pemerintah membubarkan detasemen khusus anti teror (Densus) 88 karena telah menyebarkan islamfobia.
“Kenapa Fadli Zon ngotot pengen Densus 88 dibubarkan?Karena misi utamanya dia adalah rangkul kelompok-kelompok radikal untuk suara di 2024” kata Denny Siregar di akun Twitternya dikutip dari Populis.id, Jumat (8/10/2021).
Denny menjelaskan, sekarang ini hubungan kelompok radikal dengan Gerindra sudah mulai berjarak, setelah ketua umum partai tersebut, Prabowo Subianto memilih masuk kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan menerima tawaran menjadiMenteri Pertahanan RI.
Untuk itu, kata Denny, Fadli Zon berupaya keras untuk mendekatkan kembali Gerindra dengankelompok tersebut.
Perlu diketahui nama calon Presiden yang akan diusung Gerindra pada Pemilu 2024 adalah Prabowo Subianto sendiri, meski belum ada pernyataan resmi, namun sejumlahkader Gerindra telah mengkonfirmasi hal tersebut.
“Kelompok radikal ini susah tinggalkan Gerindra sejak Prabowo di kabinet, dan ingin masuk Partai Demokrat. Its just business, nothing personal,” tegas Denny Siregar.
Lebih lanjut, Denny Siregar mengatakan, pernyataan Fadli Zon itu jelas menyakiti hati banyak orang. Denny berujar bahwa Fadli Zon harusnya berempati. Sebab sudah banyak anggota densus 88 yang gugur.
“Pernyataan Fadli Zon Densus 88 harus dibubarkan itu menyakiti banyak hati orang. Anda mungkin tidak tahu, bahwa Densus 88 ada di depan melawan terorisme,” tuturnya.
“Fadli Zon tahu sudah berapa anggota Densus yang gugur tanpa berita? 52 orang. Setidaknya empatilah, kalau Anda masih punya hati,” katanya menambahkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar