WARGA Nahdlatul Ulama, baik aktif maupun tidak aktif, cenderung memilih Gubernur Jawa Tengah ketimbang Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam survei yang digelar Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) pada Desember 2022.
Pendiri SMRC, Saiful Mujani, mengungkap sebanyak 47 persen anggota aktif NU mendukung Ganjar dalam simulasi capres. Prabowo dan Anies masing-masing menyusul dengan angka 24 persen dan 18 persen.
Persentase senada juga ditunjukkan melalui survei terhadap anggota tidak aktif NU yang menempatkan Ganjar dengan raihan 46 persen, mengungguli Prabowo (27 persen) dan Anies (23 persen). Secara latar belakang, Saiful menyebut ketiga tokoh di atas bukanlah orang NU.
"Bahwa mereka bergaul dengan orang NU, didekati orang NU, pasti banyak, tapi yang pasti tiga orang ini bukan orang NU," jelasnya dalam acara bedah politik Calon Presiden Pilihan Warga NU yang ditayangkan kanal YouTube SMRC TV, Kamis (22/2).
Meski Anies kerap diidentifikasi dengan kelompok Islam, Saiful berpendapat warga NU lebih memilih Ganjar dan Prabowo karena politisi PDI Perjuangan itu lebih nasionalis. Dalam sejarahnya, lanjut Saifu, NU memang lebih dekat dengan kelompok-kelompok nasionalis ketimbang Islam modernis.
"Kalau ada upaya-upaya menarik Khofifah Indar Parawansa bergandengan dengan Anies, make sense. Bisa saling mengisi," ujar Saiful.
Lebih lanjut, ia juga menyinggung bahwa tokoh-tokoh NU yang berkontestasi dalam pilplres secara langsung sejak 2004 cenderung mendapat suara yang tidak signifikan. Itu disebabkan karena warga NU bersifat independen dan tidak dapat dimobilisasi dengan mudah. Saiful berpendapat, pilihan warga NU lebih banyak ditentukan oleh kiai ketimbang NU sebagai organisasi forma berbasis di Jakarta.
"Oleh karena itu, pendekatannya enggak bisa secara formal kepda NU, tapi pendekatannya ke kiai-kiai yang sangat beragam dan otonom," tandasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar