Ganjar Pranowo disebut-sebut menyumbangkan 100 persen gajinya ke Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Jateng. Benarkah hal tersebut?
"Beliau (Ganjar) itu tidak mau disampaikan ya, tapi saya katakan insyaallah benar," kata Ketua Baznas Jateng Ahmad Darodji, saat ditemui di kantornya, Jalan Taman Menteri Supeno, Semarang, Rabu (6/7/2022).
Dirinya tidak mengetahui apakah yang disumbangkan itu benar-benar 100 persen. Tetapi berdasarkan perkiraan Darodji, uang yang disumbangkan itu dinilai setara dengan gaji gubernur.
"Hitungan kami ya gitu, kita nggak tanya tapi kan kita punya pikiran kira-kira ya 100 persen. Gaji lho ya, gubernur itu punya gaji punya tunjangan," jelasnya.
Darodji percaya bila Ganjar memiliki ukuran proporsional dalam memberikan sumbangan. Namun, semangatnya untuk bersedekah patut dicontoh.
"Iya tentu saja ukuran proporsional, kan masih punya kebutuhan kan. Kalau dari sisi jumlahnya sudah banyak. Ya saya bisa jadikan itu sebagai contoh," ujarnya.
Darodji juga tidak mengetahui hal itu sudah berlangsung sejak kapan. Namun, sejak ia menjabat sebagai ketua Baznas, Ganjar sudah menyumbangkan gajinya.
"Ya sejak saya menjadi ketua Baznas, tahun 2017. Sebelumnya karena saya belum jadi ketua ya saya tidak tahu," katanya.
Dalam memberikan gajinya, Ganjar disebut tidak pernah memberikan pesan khusus. Ganjar hanya mengisyaratkan agar hal ini tidak disebarluaskan ke publik.
"Selain gaji, beliau kan nggak tahu ya punya usaha apa itu sedikit, itu juga dititipkan kepada kita. Tapi beliau memberi isyarat begitu, jangan disampaikan ke masyarakat 'nanti ada kesombongan pada saya'," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, pernyataan soal Ganjar disebut sumbangkan gaji ke Baznas muncul dalam kegiatan deklarasi dukungan kepada Ganjar Pranowo menjadi calon presiden 2024, di Ponpes Al Qarawiyin, Desa Krandegan, Puring, Kebumen, Sabtu (18/6).
Dilansir detikNews, Koordinator Nasional Santri Dukung Ganjar (SDG), Acep Amirudin, menerangkan Ganjar menyumbangkan gajinya kepada masyarakat melalui Baznas Provinsi Jateng sejak menjabat gubernur pada periode pertama hingga saat ini di periode kedua.
Dosen salah satu Universitas Islam di Bandung ini menjelaskan dana tersebut kemudian disalurkan Baznas melalui program santunan fakir miskin, biaya pendidikan, bantuan modal usaha, rumah belajar BAZNAS, bantuan panti asuhan, pasien rawat inap, bantuan rumah tidak layak huni (RTLH), program tanggap bencana, dan program sosial lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar