Ganjar Pranowo diyakini satu-satunya bakal calon presiden yang akan meneruskan program pembangunan di era Presiden Joko Widodo. Alasannya cukup logis, karena Ganjar dan Jokowi sama-sama kader PDI Perjuangan.
Ideologi dan program pembangunan Ganjar sudah pasti tidak akan berbeda dari Jokowi.
"Mana mungkin Ganjar apabila jadi nanti, membiarkan pembangunan yang dilakukan Jokowi mangkrak. Jika mangkrak berpengaruh ke elektabilitas partai," kata pengamat politik dari Universitas Pelita Harapan (UPH) Emrus Sihombing.
Karena itu, menurut Emrus, tidak mengherankan bila relawan Jokowi di pilpres lalu, kini ikut mendukung Ganjar untuk kontestasi Pilpres 2024. Dia menilai, justru aneh apabila relawan Jokowi mendukung capres yang bukan kader PDI Perjuangan.
"Para relawan Jokowi cenderung sepenuhnya mendukung Ganjar," ujar Emrus.
Ganjar Pranowo menegaskan, program Jokowi dalam 10 tahun memimpin Indonesia harus dilanjutkan. Nilai tambahnya harus ditingkatkan untuk kepentingan rakyat. Menurut dia, Jokowi sudah memberikan banyak kepada Indonesia selama 10 tahun. Dari mulai pembangunan infrastruktur, bantuan sosial, pembangunan di bidang ekonomi, dan pengelolalaan sumber daya alam.
Ganjar menyebut Indonesia sangat kaya sumber daya alam. Semua harus dikelola oleh anak bangsa Indonesia agar nilai tambahnya pun dirasakan oleh rakyat."Maka, banyak sumber daya alam kita yang sudah saatnya dikelola oleh anak bangsa sendiri. Kalau Freeport diambil alih. Kalau nikel kita tidak kita jual ke negara asing, dan kita bisa olah sendiri, maka nilai tambahnya ada di kita. Itu pekerjaan rumah yang hari ini mesti kita selesaikan," tegas Ganjar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar