Jangankan hanya insinuasi, memberi label paling buruk sekalipun, tidak akan pernah bisa membuat gejolak amarahnya meledak.
Karena dalam falsafah hidupnya seorang pemimpin sejati tidak boleh memiliki sifat dan kepribadian "tipis telinga."
Seorang pemimpin harus berbekal jiwa tangguh yang memperisai dirinya menangkal serangan bersifat psikologis terlebih intrik politik yang sistematis.
Seorang pemimpin harus cermat dalam menganalisa, dan yang tidak kalah penting pemimpin wajib memiliki keberanian ketika situasi menuntutnya bertindak sebagai eksekutor dalam pengambilan keputusan yang tepat terhadap persoalan krusial yang dihadapi bangsanya.
Setidaknya begitulah sedikit yang dapat penulis gambarkan mengenai seorang pemimpin fenomenal bangsa Indonesia saat ini.
Tidak mengherankan jika hampir semua pimpinan partai berupaya mencuri kesempatan untuk terlihat bersahabat dekat, karena mereka berpikir hal itu dapat meningkatkan elektoralnya.
Jadi dapat dipahami mengapa banyak elit politik mengeksploitasi marwah dan kharisma yang dimiliki Jokowi.
Bayangkan 90% rakyat Indonesia memiliki ekspektasi dan percaya terhadap pemerintahan dibawah kepemimpinan "JOKOWI." https://news.detik.com/pemilu/d-6817021/kepercayaan-publik-ke-jokowi-90-pd-klaim-rakyat-ingin-perubahan
Capaian yang belum pernah diraih sepanjang sejarah kepemimpinan di republik ini.
Hebatnya hasil survei ini malah membuatnya semakin rendah hati, tidak tampak sama sekali sikap arogansi menguasai dirinya.
Potret ini bisa kita lihat bagaimana kedekatannya yang tulus dengan rakyatnya. https://m.mediaindonesia.com/politik-dan-hukum/512541/dekat-dengan-rakyat-jokowi-dinilai-pemimpin-yang-tulus
Kesabaran yang tak bertepi ketika menghadapi, fitnah, dan upaya terstruktur sistematis dan masif untuk membunuh karakternya, eeh…. Beliau malah mengatakan sambil tersenyum "itu hal kecil, saya kerja saja…" entah terbuat dari apa hatinya?😢 https://www.youtube.com/live/wh8Vshd5Ycw?feature=share
Tapi ketika para elit partai yang kerap mengatakan akan "tegak lurus kepada Jokowi" itu, berkhianat dengan membelot dan bergabung bersama bacapres Prabowo, dengan alasan mereka melakukan itu sesuai dengan arahan Presiden, https://www.cnnindonesia.com/nasional/20230815101621-617-986176/golkar-dan-pan-buka-suara-soal-isu-jokowi-di-balik-koalisi-prabowo
Jokowi membantah kalau dirinya ikut campur atas bergabungnya PAN dan Golkar ke dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR). https://nasional.tempo.co/read/1759582/jokowi-ngaku-tak-ikut-campur-soal-pan-dan-golkar-merapat-ke-prabowo
Dengan tegas Jokowi membantah hal tersebut! Penulis menilai bahwa Jokowi tidak ingin melihat rakyatnya dibodohi.
Kita telah mafhum, Jokowi tidak pernah sekalipun menjadikan kasus hukum kepada siapapun ketika diri, bahkan keluarganya difitnah dan direndahkan.
Namun jika menyangkut hal bohong kepada rakyatnya, beliau akan menjadi orang yang berada di garis paling depan melindungi rakyatnya dari perilaku elit politik dan pejabat yang berusaha membodohi.
Karena bagi Jokowi rakyat adalah tuannya dan pemilik kedaulatan, dan pandangan nasionalismenya membuat beliau tidak mau kompromi terhadap unsur-unsur yang bisa membahayakan persatuan dan keutuhan bangsanya.Jangankan untuk mengelola food estate, ada kemungkinan jika Prabowo sudah tidak bisa untuk mengikat tali sepatunya sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar