Sabtu, 11 November 2023

ATRIBUT GANJAR-MAHFUD DIBREDEL! SEMANGAT BERJUANG MENANG BERSAMA RAKYAT SEMAKIN KUAT

Bendera dan baliho pasangan Bakal Calon Presiden (Bacapre) Ganjar Pranowo dan Bakal Calon Wakil Presiden (Cawapres) Mahfud MD serta milik PDIP yang berada di Bali dicopot personel Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Menurut Juru Bicara Tim Pemenangan Ganjar-Mahfud, Sunanto, tindakan pencopotan itu sangat jelas membahayakan demokrasi di Indonesia.

"Intimidatif intinya. Proses intimidatifnya kan semakin jelas, yang berbeda haris dicegat, yang utama dibiarkan, kan intimidatif," kata Sunanto saat dihubungi awak media di Jakarta, Selasa (31/10/2023).

Sunanto menjelaskan, aksi pencopotan tersebut juga membuat masa menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mencekam.Selain itu, berpeluang memunculkan keterbelahan di tengah masyarakat.

"Jadi kalau karena ada presiden terus dicopot karena berbeda (pilihan), informasinya hanya PDIP dan Pak Ganjar yang dicopot, maka perspektifnya penggunaan kekuasaan menjadi terus dilakukan, dan itu tidak boleh (terjadi) di dalam proses demokrasi yang seperti ini," katanya.

Ia mengajak publik dapat menjalankan proses demokrasi dengan adil, walaupun berbeda dukungan. "Dan itu sudah sesuai dengan visi Pak Jokowi juga kan. Maka saya berharap ini tidak terjadi lagi yang begini-begini," sambungnya.

Ia pun menilai tentu tindakan seperti ini dapat berujung pada tindakan memecah belah, dan menimbulkan keresahan baru terutama jelang Pemilu 2024.

Diketahui, Satpol PP Provinsi Bali mendadak mencabut atribut berbau politik seperti bendera dan baliho PDIP  dan pasangan bacapres-bacawapres Ganjar Pranowo-Mahfud MD di sepanjang jalan lokasi kunjungan kerja (kunker) Presiden Joko Widodo di Kabupaten Gianyar, Bali.

Penurunan atribut partai politik ini dilakukan sekitar satu jam sebelum Presiden Jokowi tiba di tiga lokasi terkait, antara lain SMK Negeri 3 Sukawati, Pasar Bulan, dan Balai Budaya Batubulan.

Menurut Kepala Satpol PP Bali I Dewa Nyoman Rai Dharmadi di Gianyar, pencabutan atribut itu merupakan perintah Penjabat (Pj) Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya.

“Yang pasti, kami diminta untuk mencabuti atribut partai politik di lokasi acara. Tidak memandang itu bendera PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, tidak ada urusannya tidak ada kaitannya,” kata Rai.

Ia menjelaskan, atribut PDIP paling mencolok sepanjang jalan yang menghubungkan tiga lokasi tersebut. Atribut itu bahkan terpasang hampir setiap satu meter satu sama lain.

Lebih lanjut, Rai menyebut, pencabutan atribut partai politik juga dilakukan di kawasan Renon, Denpasar yang menjadi lokasi makan siang Presiden Jokowi dan rombongan sebelum bertolak ke Nusa Dua.

 “Itu untuk membangun suasana netral sebenarnya. Menurut saya benar juga agar tidak terkesan memihak salah satu partai tertentu, termasuk beberapa titik di Renon, ada (baliho) Kaesang kan kita cabuti juga,” ujarnya

“Termasuk baliho yang ada gambarnya Pak Jokowi pun di baliho PSI kita cabuti tidak masalah itu, perintahnya begitu kita lakukan sesuai dengan apa yang disampaikan ke kita,” ujar Rai menambahkan. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

EXIT POLL LUAR NEGERI! GANJAR MENANG SATU PUTARAN DI AUSTRALIA & AMERIKA

Viral di grup WhatsApp hasil exit poll Pilpres 2024 dimana pasangan Capres dan Cawapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD menang. Ha...