Kita melihat bagaimana banyak sekali orang-orang yang sudah terpengaruh oleh hasil survei yang kemungkinan besar dan saya yakin 99% merupakan survei pesanan yang dilakukan untuk mengangkat salah satu pasangan calon pemimpin di negara ini. Para pendukung Ganjar dan Mahfud mulai terpengaruh.
Mereka kelihatannya sudah pesimis dan tidak lagi mendukung Ganjar dan memviralkan berita-berita positif soal mereka ini. Ini adalah perang saraf atau perang urat nadi yang kelihatannya efektif dilakukan oleh para bohir-bohir yang sudah menggelontorkan triliunan untuk membayar lembaga-lembaga survei yang dipesan untuk memuluskan Pilpres satu putaran.
Strategi macam ini memang sangatlah efektif untuk memecah belah konsentrasi dari pendukung pasangan calon yang tidak membayar apapun untuk lembaga survei bekerja. Sudah ada hampir 10 lembaga survei yang memenangkan salah satu pasangan calon yang terindikasi kuat melanggar hak asasi manusia dan melanggar etika dengan sangat amat berat.
Tapi kalau kita melihat sejarah dan fakta-fakta lapangan yang terjadi di tahun 2014, memang sudah pernah ada berita kok bahwa bukan hanya 10 melainkan puluhan lembaga survei memenangkan salah satu pasangan yang ternyata di 2014 dan 2019 jadi pecundang.
Buat saya ini adalah pemahaman sejarah yang tidak boleh kita lupakan bahwa yang namanya Ganjar dan Mahfud adalah orang yang bersih dan harus dipilih oleh rakyat Indonesia terlepas apapun hasil surveinya kita harus tetap semangat. Saya yang merupakan orang yang tidak dibayar apapun oleh Ganjar Mahfud mendukung mereka dengan hati nurani yang bersih.
Jadi tidak dibayar pun saya akan mendukung orang ini karena memang mereka adalah sosok yang memahami betul soal membangun negara ini dan bagaimana cara membesarkan negara ini dan rakyat bersama-sama untuk terus-menerus menjalankan tugas tentang tanggung jawab mereka sebagai pengampu rakyat.
Dengan demikian kita bisa melihat bagaimana Ganjar dan Mahfud harus menjadi orang yang menang dan tidak boleh kita kendor untuk semangat sedikitpun.
Mereka tidak punya logistik yang cukup kuat untuk memenangkan salah satu pasangan calon dan tidak memiliki uang atau alokasi dana untuk mempengaruhi Bapak lurah yang saat ini sedang keterketir melihat survei internal ternyata jeblok di berbagai tempat. Dan jujur saja sampai sekarang saya nggak pernah jadi target survei yang katanya sih sudah dilakukan kepada banyak responden.
Ternyata responden responden tersebut dikondisikan dan dialokasikan secara terpusat di tempat-tempat yang memang merupakan basis pendukung pasangan calon selain Ganjar Mahfud. Coba kita lihat saja yang namanya lembaga survei itu kan mereka melakukan surveinya lewat telepon dan lokasinya terkonsentrasi di kantong-kantongnya mereka juga dan wajarlah kalau mereka bisa ambil suara yang banyak. Hehehe.
Tapi kita harus positif bahwa yang namanya kantong suara Mereka pun masih ada pemilih Ganjar Mahfud dengan angka yang begitu besar dan itu adalah hal yang mengerikan buat mereka tentunya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar