Minggu, 19 Februari 2023

JOKOWI ENDORSE AHY JADI CAWAPRES, PKS DAN NASDEM LANGSUNG CEMBERUT

Jokowi endorse AHY untuk jadi calon presiden (capres) atau calon wakil presiden (cawapres). Hal ini dilakukan presiden saat memberikan sambutan pada acara Harlah PPP ke-50 pada hari Jumat, 17 Februari 2023.

Selain AHY, presiden juga menyebut nama Prabowo Subianto, Sandiaga Uno, Erick Thohir dan Mahfud Md sebagai capres-cawapres. Dengan bercanda, Pak Jokowi berkata bahwa penyebutan semua nama itu untuk menghindari keriuhan kalau yang disebut hanya satu nama. Dari semua itu, penyebutan nama AHY paling menarik karena dia berasal dari oposisi.

AHY tentu saja menyambut baik penyebutan namanya oleh Pak Jokowi. Dia tidak mau menafsirkan kode di balik penyebutan itu tetapi akan berusaha mempersiapkan diri sebaik-baiknya. Partai Demokrat juga pasti menyambut baik tetapi PKS dan NasDem menanggapinya dengan dingin. Tidak ada rasa antusias sama sekali.

“Sinyal-sinyal dari presiden sudah biasa kita lihat dan dengar, dan itu kita anggap sebagai bagian dari komunikasi politik. Jadi penyebutan sejumlah nama termasuk nama AHY harus dibaca sebagai suatu cara presiden dalam menyemangati dan meminimalisir perpolitikan nasional. Politik kita semakin mencair, semakin dewasa dan semakin bersahabat,” kata Wasekjen NasDem, Hermawi Taslim seperti dikutip dari detik.com

Dingin dan tidak antusias kan tanggapannya? Pernyataan selanjutnya juga hanya berkisar bahwa pernyataan presiden itu baik karena bisa menjadi motivasi insan yang akan ikut berkontestasi. Pernyataan PKS juga tidak jauh berbeda.

“Saya kira itu hal yang baik, itu bisa jadi tanda bahwa Pak Jokowi juga apresiasif dengan tokoh-tokoh politik yang tergabung dalam koalisi perubahan,” kata Juru Bicara PKS Muhammad Kholid seperti dikutip dari detik.com

Entah mengapa respon kedua partai ini begitu dingin. Endorse Pak Jokowi pun tidak mampu membangkitkan minat mereka kepada AHY. Kalau PKS sih memang wajar tetapi NasDem biasanya merespon hebat kalau Pak Jokowi memberikan kode mendukung calon tertentu. Narasi bahwa Pak Jokowi merestui akan dimainkan. Biasanya sih begitu tetapi kali ini tidak.

Bisa jadi karena ada sikap berhati-hati menanggapi kode Pak Jokowi. Mereka tentu tidak mau terjebak dalam permainan catur Pak Jokowi sehingga salah langkah. Mereka memasang kuda-kuda waspada agar tidak terjebak.

Kemungkinan lain adalah AHY memang tidak dipandang cocok menjadi capres-cawapres oleh kedua partai ini. Tanda-tandanya sudah banyak dan tanggapan atas endorse Pak Jokowi ini semakin menegaskan hal tersebut. Hanya Demokrat yang mendukung AHY menjadi pendamping Anies Baswedan.

Entah mengapa AHY juga santai saja diperlakukan seperti itu. AHY ini kan ketua partai yang punya daya tawar tinggi. Dia mempunyai kewenangan memutuskan terus berada di koalisi atau mundur. Tidak ada gebrakan yang dilakukan untuk membuat calon mitra koalisinya tidak memperlakukannya sesuka hati mereka. Yang dilakukan AHY hanyalah menebar isu perubahan dengan alasan Indonesia sedang tidak baik-baik saja.

Mungkin memang kemampuan AHY cuma sampai pada level itu. Level yang membuat mitra koalisinya pun tidak tertarik untuk menjadikannya pimpinan.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

EXIT POLL LUAR NEGERI! GANJAR MENANG SATU PUTARAN DI AUSTRALIA & AMERIKA

Viral di grup WhatsApp hasil exit poll Pilpres 2024 dimana pasangan Capres dan Cawapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD menang. Ha...